jpnn.com - BOGOR - Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan tidak akan mundur dari rencananya untuk membangun perpustakaan DPR terbesar di kawasan Asia Tenggara. Alasannya, pembangunan perpustakaan tersebut merupakan aspirasi dari sejumlah cendikiawan Indonesia yang risau melihat negeri ini tak punya perpustakaan yang bisa dibanggakan.
"Tak ada istilah mundur dan takut. Apalagi hanya untuk membangun perpustakaan di DPR tapi berfungsi untuk umum," kata Ade, di Bogor, Jumat (2/4).
BACA JUGA: Kapolri Minta Kematian Siyono Tak Dibesar-besarkan
Tekad untuk tetap membangun perpustakaan tersebut lanjutnya, sudah bulat. Jadi harus maju terus. "Saya ini kader Soksi, maju terus pantang mundur untuk sebuah keyakinan yang dinilai baik untuk rakyat," tegasnya.
Karena itu, Ade mengaku senang-senang saja dibully lantaran rencana pembangunan perpustakaan itu. "Saya makin terkenal. Itukan bagus. Siapa takut. Yang penting jangan sampai terkenal karena melakukan korupsi," tegas dia.
BACA JUGA: Tujuh Jam Obok-obok Markas DPRD, Hasilnya?
Menurut Akom sapaan Ade Komarudin, pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kotor saja didukung oleh hasil survei.
"Mulut ngocor kayak Ahok yang tidak penting saja dapat dukungan walau lewat survei untuk kembali maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Padahal Ahok belum teruji. Apalagi saya. Kalau mulut saya ngocor untuk membangun perpustakaan dan itu jelas sekali untuk semua rakyat Indonesia," tegasnya.
BACA JUGA: Waduh! Akom Pengin Anggota DPR Tes Urine 3 Hari Sekali, Biayanya Berapa Tuh?
Akom menambahkan, kalau pembangunan perpustakaan terjadi dia minta BPK dan KPK langsung mengawasi proses dari awal sampai akhir. "Saya selaku Ketua DPR akan minta BPK dan KPK langsung awasi. Prosesnya harus dikontrol KPK dan BPK diperkuat oleh instansi terkait. Saya tak ingin bersama Sekjen DPR nantinya punya masalah hukum dengan pembangunan itu," ujarnya.
Terakhir, Akom juga merespon pihak-pihak yang selama ini mencurigai pembangunan perpustakaan tersebut sebagai lahan untuk korupsi. "Biasanya, orang yang curiga bahwa proyek itu akan dimaling, biasanya yang ngomong itu yang punya pengalaman maling," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Latihan Gabungan PPRC TNI di Tarakan, Ini Tujuannya
Redaktur : Tim Redaksi