jpnn.com - JPNN.com - Ade Komarudin tak merasa tersingkir meski kini tak lagi menjabat sebagai ketua DPR.
Ade mencapai posisi tertinggi di parlemen pada 11 Januari-November 2016.
BACA JUGA: Akom: Serbuan TKA Ilegal Fakta Tak Terbantahkan
Dia menggantikan Setya Novanto sebagai ketua DPR. Namun, kini Ade kembali menjadi anggota DPR biasa.
Bagi Ade, pelengserannya itu tidak menjadi masalah.
BACA JUGA: Dipimpin Novanto, Golkar Jadi âThe Leading Partyâ
"Pergantian ketua DPR itu cukup menjadi hiasan, pernak-pernik dan membuat indah perjalanan karir politik saya. Saya dari awal ora opo-opo," kata Ade kepada wartawan di kediamannya Jalan Widya Chandra VII, Jakarta Selatan, Minggu (25/12).
Dia menyatakan, berdasarkan monitoring pemberitaan media, selama menjabat ketua DPR ia dianggap kooperatif bekerja sama dengan pemerintah.
BACA JUGA: Ogah Lapor, Marzuki Alie Disebut Tak Konsisten
"Insya Allah, perasaan saya, saya telah menjalankan amanat dari seluruh teman-teman di DPR, baik di partai maupun rakyat," katanya.
Akom menegaskan jabatan merupakan amanat yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang memberikan. Kadang-kadang, ujar Akom, amanat juga datangnya secara tiba-tiba.
Akom pun percaya bahwa untuk mendapatkan jabatan tidak boleh dengan cara meminta. Namun, ketika amanat mengemban jabatan datang, itu harus dijalankan.
"Jika jabatan itu diambil, berarti itu sudah putusan Tuhan. Soal mencari itu jalannya. Jangan disesali, saya tidak mempermasalahkan soal copotan itu," kata politikus Golkar, itu.
Dia menegaskan, sejak di bangku SD, SMP, SMA, hingga kuliah sudah mempersiapkan diri menjadi anggota legislatif.
"Saya tidak pernah menyiapkan diri ke tempat lain. Saya siapkan diri jadi politikus sejak kecil," ujar mantan Sekjen AMPI dan KNPI ini.
Redaktur & Reporter : Boy