AKP Faisal Ternyata Kenal Bandar Narkoba Ini, Oalah

Kamis, 19 Mei 2022 – 21:35 WIB
Polisi menghadirkan empat dari lima pelaku yang terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu-sabu beserta barang bukti di Polres Lombok Barat, NTB, Kamis (19/5/2022). (ANTARA/HO-Polres Lombok Barat)

jpnn.com, LOMBOK BARAT - Polisi mengungkap peredaran narkoba di daerah Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikendalikan oleh seorang pria berinisial AL (31).

Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Resnarkoba) Polres Lombok Barat AKP Faisal Afrihadi menyebut peran AL sebagai bandar narkoba terungkap dari penangkapan pengedar berinisial BM (24).

BACA JUGA: Pembunuh Bocah yang Tewas Menggantung di Karawang Ditangkap

"Jadi, dari keterangan BM, barang bukti yang disita disebutkan dibeli dari AL," kata AKP Faisal pada Kamis (19/5).

Tersangka BM ditangkap di Jalan Raya Grepek, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Rabu (18/5).

BACA JUGA: Kepada Harun Masiku, Dengar Pernyataan Ketua KPK Ini

Dari tangan pengedar narkoba itu, polisi menyita tiga klip plastik bening siap edar berisi sabu-sabu seberat 1,86 gram.

Kepada polisi, BM menyebut barang itu diperoleh dari AL.

BACA JUGA: Briptu RS Cekcok dengan Kerabat, Melepas Tembakan, Ini yang Terjadi

Polisi lantas bergerak ke rumah AL di Dusun Kebon Talo, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar.

"Dari TKP kedua, kami tangkap AL bersama tiga orang lainnya," ujar Faisal.

Polisi juga menemukan barang bukti sabu-sabu dari sejumlah klip plastik bening yang sempat dibuang AL ke atap kamar mandi.

"Itu beratnya mencapai 7,28 gram," beber perwira Polri itu.

Selain narkotika, polisi juga menyita alat yang diduga untuk mengonsumsi sabu-sabu, timbangan elektrik, telepon genggam, kendaraan roda dua, dan uang tunai yang diduga hasil penjualan sabu-sabu senilai Rp 525 ribu.

Faisal mengatakan dirinya sudah mengenal AL yang kini menjadi bandar narkoba.

"Dia (AL) ini residivis kasus narkotika. Sudah beberapa kali masuk penjara," ujar Faisal.

Sebagai residivis, AL sempat masuk dalam daftar pengawasan dan pembinaan kepolisian.

Namun, belum lama masuk dalam pengawasan, AL kabur.

"Lama menghilang, tidak ada kabar dan sekarang tertangkap, berulah lagi jadi bandar. Itu jaraknya sekitar tujuh bulan dari binaan kami," ucap Faisal.

Terkait peran tiga orang yang turut ditangkap dari rumah AL, polisi masih mendalaminya.

Dari ketiga orang itu, Faisal menyebut ada yang sebagai kurir, pemilik rumah, dan seorang wanita.

"Mereka ini masih kami amankan. Akan tetapi, hasil tes urine, positif mengandung narkotika," ujarnya. (ant/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler