jpnn.com - AMBON - Kapolsek Baguala, Ambon, AKP Meity Jacobus menyatakan informasi soal dua kasus penculikan anak yang marak di media sosial selama Januari 2023 hanyalah berita bohong atau hoaks.
Dia menjelaskan bahwa kasus pertama di kawasan Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, hanyalah karangan seorang bocah perempuan yang takut dimarahi orang tuanya karena terlambat pulang.
BACA JUGA: Soal Hoaks Penculikan Anak di Jatim, Irjen Toni: Kami akan Proses
Menurutnya, siswi salah satu sekolah dasar di kawasan Passo berinisial CT ini mengaku nyaris diculik oleh orang tidak dikenal. Namun, lanjutnya, yang bersangkutan akhirnya mengakui kalau peristiwa yang dialaminya hanya rekayasa cerita kepada orang tuanya.
Kasus kedua adalah seorang anak remaja yang salah paham dengan sopir angkot, sehingga nekat meloncat dari dalam mobil di kawasan Perumahan Citra Land Lateri.
BACA JUGA: Jadi Korban Hoaks, Hotman Paris Bilang Begini
Menurut AKP Meity, dua kasus ini awalnya viral di media sosial dan menarik perhatian publik, tetapi fakta sebenarnya tidak terjadi seperti yang diceritakan.
"Untuk TBL, siswa SMK 3 Waiheru yang melompat dari dalam mobil angkot, karena merasa takut telah diselesaikan secara kekeluargaan di kantor polsek antara sopir dengan korban dan keluarganya," ujarnya di Ambon, Selasa (31/1).
BACA JUGA: Polisi Amankan Penyebar Hoaks Penculikan Anak, Dia Ternyata
Sebab, saat itu sopir angkot tersebut hendak mengambil penumpang di kawasan perumahan tersebut, sementara di dalam mobil hanya terdapat satu penumpang yang duduk di depan bersama sopir.
Korban duduk sendirian di belakang merasa khawatir, sehingga nekat melompat dari dalam mobil dan langsung melarikan diri, meskipun sopir angkot sempat berhenti dan berniat mengangkat korban. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi