Akri Mulai Menyodok

Selasa, 27 Agustus 2013 – 07:35 WIB

jpnn.com - BOGOR- Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor mulai berjalan dinamis. Pergerakan pasangan calon bupati (cabup) Gunawan Hasan-Muhammad Akrie Falaq mulai mencuri perhatian.

Dari hasil survei teranyar, tingkat keterpilihan pasangan cabup independent tersebut berhasil menduduki posisi nomor dua teratas setelah pasangan cabup petahana, Rachmat Yasin-Nurhayanti (Raya).

BACA JUGA: Asal Tenar Gampang Masuk Partai, Ideologi tak Penting

Rilis lembaga survei Indo Barometer di awal pekan lalu menyebutkan, duet Gunawan Hasan-Muhammad Akrie Falaq (Akri Patrio), menohok perolehan suara Karyawan Faturrahman-Adrian Aria Kusuma.

Pada polling dengan metode multistage random sampling kepada 800 responden itu, Gunawan Hasan unggul dengan perolehan suara 5,3 persen, sementara Karyawan Faturachman hanya 3,8 persen.

BACA JUGA: Caleg Mulai Berburu Dana Kampanye

Fenomena ini terjadi karena popularitas Akrie Patrio sebagai public figure. Terlebih, selama Ramadan kemarin, Akrie tampil nonstop di sebuah sinetron religi, Para Pencari Tuhan. Dari situ, Akrie yang tampil sebagai 'ustad' mampu menaikkan keterpilihan di kaum menengah bawah Kabupaten Bogor.

Dalam survei juga menyebutkan, sosok Akrie bersama Gunawan Hasan bahkan dianggap memiliki intelektual lebih tinggi ketimbang Rachmat Yasin.

BACA JUGA: Tanpa Promosi, Jalan Sehat NOAH Sesak

“Syukur Alhamdulillah. Saat saya turun, memang banyak ibu-ibu yang menjadi penggemar sinetron saya mengaku siap memberikan dukungan,” ujar Akrie kepada Radar Bogor (Grup JPNN).

Akrie siap merebut simpati masyarakat dengan memanfaatkan pertarungan panas kedua petahana. Ego dan adu kekuatan yang dilakukan pasangan calon lain, kata dia, justru akan melahirkan penilaian buruk dari masyarakat.

“Nah, sementara yang lain bertarung, kita hanya sebagai penonton. Mending kami bekerja, blusukan kalau bahasa Jokowi. Sosialisasikan program kami yang memang bertujuan menyejahterakan masyarakat,” ungkapnya.

Ada yang menarik di petikan lain hasil survei Indo Barometer. Lembaga survei kenamaan ini ternyata menyelipkan sejumlah pertanyaan soal permasalahan hukum para calon incumbent.

Semisal, dari hasil polling, sebanyak 31,4 persen masyarakat mengetahui tentang kasus penyebaran video porno yang diduga melibatkan Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman. Dari yang mengetahui, sebesar 29,9 persen merasa yakin Karyawan Faturachman bersalah.

Seandainya Karyawan Faturachman dinyatakan sebagai tersangka, Rachmat Yasin–Nurhayanti tetap yang banyak dipilih, yaitu 39,9 persen. Hal ini yang menyebabkan suara untuk Karyawan tersedot ke Gunawan Hasan.

Sedangkan untuk petahana Rachmat Yasin, 26,5 persen mengetahui tentang kasus alih guna lahan konservasi atau hutan lindung manjadi lahan pemakaman umum. Dari yang mengetahui, hanya 11,3 persen menyatakan Rachmat Yasin bersalah. Tapi, seandainya Rachmat Yasin dinyatakan bersalah sekali pun, dia tetap yang banyak dipilih dengan 38,5 persen.

Tak hanya itu, masalah yang kemudian paling penting dan banyak diungkap pemilih adalah jalan rusak sebesar 23,9 persen, lapangan pekerjaan atau pengangguran sebesar 17,4 persen, dan harga sembako mahal sebesar 16,4 persen.

Pengamat Politik, Bedi Iriawan Maksudi menilai, hasil survei Indo Barometer cukup relevan. Menurutnya, perkembangan politik di tingkat pusat hingga daerah, termasuk masalah hukum yang ramai diberitakan, sedikit banyak mempengaruhi simpati calon pemilih.

Meski ia mengaku heran, popularitas Karyawan Faturrahman justru menurun, saat partainya yakni PDI Perjuangan menuai keberhasilan dalam sejumlah pertarungan politik di tingkat nasional. “PDIP kan partai besar. Di tingkat pusat dan nasional mereka berhasil. Dengan Jokowi misalnya,” kata dia.

Hal itu pula, lanjutnya, yang kemudian melahirkan keyakinan bahwa perolehan suara untuk Karyawan Faturrahman bisa kembali menyalip Gunawan Hasan, bahkan jauh meninggalkan. Mengingat, Karyawan Faturrahman saat ini masih memerintah, datang dari sebuah partai besar yang tentu akan melibatkan pengaruh dari pusat dan nasional.

“Untuk kendala atau penghambat pasangan Rachmat Yasin-Nurhayanti, ya Karyawan Faturrahman. Kalau Gunawan Hasan-Muhammad Akrie Falaq mendekati mustahil,” tukasnya.

Bedi mengatakan, aksi salip menyalip dukungan hanya akan terjadi di posisi kedua perolehan suara. Ia tetap yakin, Pilbup 2013 tak akan diwarnai kejutan-kejutan. Pasangan Rachmat Yasin-Nurhayanti masih unggul jauh di atas lawan-lawannya.

“Dari kemarin-kemarin kita menunggu ada lawan yang setidaknya mendekati atau bahkan bisa menyalip perolehan suara untuk Rachmat Yasin dalam berbagai survei. Faktanya, sampai sekarang datar-datar saja,” tandasnya.(ric)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Pilih Calon dari Keluarga Koruptor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler