Akses Jalan di Belakang Stasiun Ditutup, Warga Protes

Sabtu, 04 November 2017 – 22:37 WIB
Jalur kereta api. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, TAMBUN SELATAN - Warga Kampung Kobak Desa Mekarsari, memprotes pihak PT Kerata Api Indonesia (KAI) yang menutup akses jalan di belakang Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jumat (3/11).

Saat akses jalan warga yang melintasi rel kereta api tersebut dibuka, selain menumbuhkan perekonomian masyarakat, juga memudahkan anak sekolah yang berjalan lebih dekat.

BACA JUGA: Pelabuhan Garongkong Bakal Terhubung Kereta Api

Hal ini dikatakan salah satu warga, Shobirin (39). Dia menjelaskan, sejak akses jalan itu ditutup oleh PT KAI, mata pencaharian puluhan pedagang dan tukang parkir tidak ada lagi.

“Kami paham hal tersebut menyangkut keselamatan warga, namun disisi lain, perekonomian warga menjadi terganggu,” ujar pria yang juga berdagang di sekitar lokasi tersebut.

BACA JUGA: Besok, Menhub Kunjungi Proyek Pembangunan KA Makassar

Menurut Shobirin, sebelum akses jalan ditutup dia bisa mendapat omset sebesar Rp 500-Rp 600 ribu per hari. Namun, semenjak ditutup turun drastis menjadi Rp 100-Rp 150 ribu. Kata dia, hal tersebut sama saja mematikan mata pencaharian warga.

“Yang namanya dekat dengan stasiun, sudah pasti banyak yang bisa dilakukan warga sekitar. Tapi kalau sudah ditutup seperti ini, apa yang bisa dilakukan warga? Kami berharap, ada kebijakan untuk dibuka lagi,” harapnya.

BACA JUGA: Pengerjaan Jalur Ganda Lintas Selatan Dikebut

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Daris yang melakukan survei langsung ke Stasiun Tambun mendukung masyarakat supaya PT KAI membuka pagar sebagai akses jalan.

Kata Daris, pihaknya sudah berdiskusi dengan pengelola Stasiun Tambun terkait keluhan warga. Dia menerangkan, pihak stasiun melakukan penutupan atas dasar aspek keamanan.

“Mereka mengambil langkah tersebut berdasarkan faktor keamanan, tidak semata-mata ditutup begitu saja. Kami dari DPRD berusaha memberikan jalur penengah bersama Kepala Desa, termasuk camat, dan ini harus ada solusi agar aspirasi masyarakat bisa terakomodir,” ujar Daris.

Daris sudah meminta kepada PT KAI melalui pengelola Stasiun Tambun, agar membuatkan akses pintu masuk di sebelah utara. Selain untuk memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan jasa KRL, warga sekitar juga nantinya akan diuntungkan dengan keberadaan akses pintu tersebut.

“Kami sudah berbicara dengan pihak pengelola Stasiun Tambun, sekaligus mengusulkan agar akses jalan dibuat menjadi dua pintu, yakni sisi utara dan selatan. Kami juga akan menyurati PT KAI untuk melihat aspek sosial ekonomi masyarakat yang berada di sekitar stasiun,” tandasnya.(and/pj/gob)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kini, Naik KA Semakin Mudah Dengan e-boarding


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler