jpnn.com - MEDAN - Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala menyoroti aksi begal yang sudah sangat meresahkan masyarakat selama beberapa bulan terakhir. Rajudin meminta kepolisian harus mengusut tuntas pelaku begal yang melakukan aksinya di Kota Medan.
"Aksi begal ini sudah sangat meresahkan warga beberapa bulan terakhir. Jadi, perlu tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku begal," tegas Rajudin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/7).
BACA JUGA: Kombes Gidion Sampai Datang ke Polsek Tanjung Priok Dini Hari, Begal Ini Diberi Ultimatum
Dia mengaku selalu memantau perkembangan atas aksi tindak kekerasan dan kriminal jalanan, terutama begal di ibu kota Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya.
Tak cuma begal, katanya, tetapi pelaku geng motor yang selalu berkelompok saat melakukan beraksi hingga tawuran ke gang-gang sempit yang sangat meresahkan warga Kota Medan.
BACA JUGA: Begal Sadis Beraksi di Jakarta Utara, Korban Ditusuk-Uang Diambil
Oleh karena itu, dia meminta pihak Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan agar lebih intens menggelar patroli, terutama di kawasan rawan tindak kekerasan maupun kriminal jalanan.
Dia meyakini pihak kepolisian telah mendeteksi kelompok-kelompok, baik para pelaku begal, geng motor maupun tawuran di suatu kawasan di Kota Medan.
BACA JUGA: Khusus Ibu-ibu, Ini Modus Terbaru Para Begal Medan, Waspada!
"Kami meminta segera ambil tindakan, berantas habis. Bila perlu usut tuntas jika memang ada dalang yang 'bermain' di belakang peristiwa-peristiwa, seperti aksi begal ini," ungkap Rajudin.
Pihaknya juga menyarankan para orang tua di Kota Medan agar selalu mengawasi anak mereka, terutama para remaja dengan memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
"Jangan sampai terjadi penyesalan, ketika sang anak salah bergaul hingga melakukan tindakan kriminal. Begitu juga para tenaga pendidik, terus mengingatkan siswa-siswinya," tutur Rajudin.
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda menyampaikan dalam sebulan terakhir pihaknya mengungkap berbagai kasus kejahatan jalanan di Kota Medan dan sekitarnya.
Berbagai jenis kejahatan jalanan itu, kata dia, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, senjata tajam (sajam) dan penganiayaan berat (anirat) dengan total 140 tersangka dari 97 kasus.
Untuk mengatasi maraknya aksi begal, geng motor dan tawuran, pihaknya terus melakukan patroli stasioner dengan sasaran kelompok motor, geng motor, antisipasi kasus 3C (curas, curat dan curanmor), dan tawuran. "Kami juga akan melakukan langkah-langkah sesuai evaluasi untuk melakukan penyekatan di beberapa titik," kata Kombes Valentino. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi