jpnn.com - MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku geram dengan aksi begal yang dalam beberapa pekan ini marak terjadi di Sumut.
Edy pun meminta aparat kepolisian menindak tegas aksi begal yang makin marak dan meresahkan masyarakat di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Bobby Nasution Minta Polisi Menindak Tegas Begal dan Geng Motor di Medan
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Polda Sumut, meminta untuk menindak tegas para pelaku kejahatan jalanan ini," kata Edy di Medan, Sumut, Rabu (5/7).
Edy mengatakan bahwa aksi begal itu telah membuat resah masyarakat.
BACA JUGA: Aksi Begal Beraksi di Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel, Video Penangkapan Pelaku Viral
"Untuk para begal, tolong hentikan itu, masyarakat resah," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya menghentikan aksi para begal yang meresahkan masyarakat tersebut, antara lain, dengan menyiapkan Satuan Polisi Pamong Praja yang dilengkapi dengan alat double stick.
BACA JUGA: Polisi Bergerak Usut Dugaan Pembegalan di Kubu Raya
"Jadi, kalau tidak bisa menghentikan, saya paksa menghentikan. Saya punya kekuatan Satpol PP, mau tak siapkan double stick,” ujar Edy.
Menurutnya, maraknya aksi begal tersebut tidak terlepas dengan penggunaan narkoba, sehingga para pelaku nekat melakukan kejahatan yang kerap merenggut nyawa orang.
"Jadi, jangan menggunakan narkoba itu ya, bahaya itu," kata Edy Rahmayadi.
Mantan Pangkostrad ini mengimbau masyarakat Sumatera Utara menghindari mobilitas dini hari guna memitigasi kasus begal di jalan raya. "Jangan keluar tengah malam," pungkas Edy Rahmayadi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi