jpnn.com, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal secara tegas membantah gerakan buruh menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja beberapa waktu terakhir, ditunggangi gerakan politik.
"Enggak ada. Ini gerakan buruh," jawab Said Iqbal usai diterima Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senin (20/1).
BACA JUGA: Ini Kesepakatan Buruh dengan DPR
Hari ini ribuan kaum buruh dari berbagai organisasi kembali menggelar aksi demonstrasi menolak RUU Omnibus Law, di depan Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Senayan, Jakarta.
Dalam aksinya, mereka mengusung dua tema besar yakni menolak revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 melalui Omnibus Law Ketenagakerjaan, serta kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
BACA JUGA: Buruh: Dengarkan Ibu Puan Maharani, Tolak Omnibus Law!
Husni selaku orator dari KSPSI dalam orasinya mengingatkan Ketua DPR Puan Maharani untuk berdiri bersama buruh dengan menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang diinisiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dengarkan Ibu Puan Maharani, dengarkan dan tolak Omnibus Law yang akan menyengsarakan buruh-buruh Indonesia," teriak Husni di atas mobil komando.
BACA JUGA: Bukan Sandiaga, Dua Tokoh Ini Lebih Berpeluang Jadi Penerus Jokowi?
Said menejelaskan penolakan buruh terhadap RUU sapu jagat yang menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo, juga ikut ditolak oleh buruh yang di Pilpres 2019 mendukung suami Iriana itu.
"Anda bisa lihat, pendukung Pak Jokowi, KSPSI, menolak omnibus law. Kami (KSPI-red) yang dikatakan waktu itu mendukung Pak Prabowo menolak omnibus law. Serikat buruh yang independen, beberapa, menolak omnibus law," ujarnya. (fat/jpnn)
ZEE Bisa Dimasuki Siapapun
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam