Aksi Demo di Semarang Ricuh, Fedi Nuril Sindir Jokowi, Pedas Banget

Rabu, 28 Agustus 2024 – 04:09 WIB
Fedi Nuril. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Aktor Fedi Nuril geram mengetahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya diam saja melihat kericuhan yang terjadi dalam aksi demonstrasi di Semarang, jawa Tengah.

Melalui akun X miliknya, Fedi Nuril mengunggah ulang cuitan Yayasan LBH Indonesia yang menyinggung aksi di Semarang yang ricuh.

BACA JUGA: Rahasia Keharmonisan Rumah Tangga Fedi Nuril, Rutin Lakukan Hal Ini

"#IndonesiaDaruratDemokrasi Aksi di Semarang mendapat respons yang sama, pengerahan kekuatan berlebih, penggunaan gas air mata, dan kekerasan," cuit Yayasan LBHI, Selasa (27/8).

Pemain film Ayat Ayat Cinta ini pun menyindir Jokowi yang sudah muncul di publik, tetapi diam saja melihat kericuhan tersebut.

BACA JUGA: Aksi Menuntut Jokowi Lengser, 27 Demonstran Ditangkap, 40 Masuk RS

Dia mempertanyakan sikap Jokowi yang belum memberikan pernyataan untuk publik mengenai situasi yang terjadi saat ini.

"Di Semarang sudah chaos, Pak #DaruratKekerasanAparat," ujar Fedi Nuril.

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Ayu Ungkap Fakta soal Agnez Mo, Stefan William Curhat soal Anak

Deno di Semarang Ricuh

Diketahui, pembubaran massa mahasiswa dalam demo Jateng Bergerak di Balai Kota Semarang, menggunakan tembakan gas air mata oleh polisi dinilai sangat brutal.

Tembakan gas air mata yang dilakukan polisi berkali-kali itu membuat mahasiswa berlarian kocar-kacir tak karuan. Ditambah lagi tembakan water cannon.

Pantauan JPNN.com di lokasi pukul 20.12 WIB, puluhan mahasiswa dari berbagai kampus itu lemas dan pingsan di lobi Paragon Mall.

"Brutal sekali, polisi menembakan gas air mata ke sana kemari. Ke segala arah," kata Ghifari salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ikut aksi.

Aksi demo kali ini, mahasiswa menuntut agar DPRD menyampaikan aspirasi mereka bahwa Jokowi sudah seharuanya mundur dari jabatannya dan diadili.

Menurut penilaian para mahasiswa, Jokowi berkali-kali melanggar konstitusi. Mulai dari komersialisasi pendidikan, pengesahan RUU Omnibus Law, cawe-cawe di Pilpres dan MA agar karier politik anaknya lancar, hingga mobilisasi baleg DPR RI untuk mengesahkan revisi UU Pilkada. (jlo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler