jpnn.com, KENDARI - Aksi rusuh dikabarkan terjadi di Jalan MT Haryono, Kendari, Sulawesi Tenggara pada Kamis (17/9) siang. Video aksi rusuh hingga sweeping ini telah tersebar di media sosial (medsos).
Namun, aparat kepolisian membantah bahwa telah terjadi aksi rusuh hingga sweeping oleh oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM).
BACA JUGA: Ada Pejabat Pemprovsu Diduga Terlibat Kasus Pornografi, Edy Rahmayadi: Bulan Depan Dia Pensiun
Versi kepolisian, video yang tersebar di medsos adalah demo yang sedikit anarkistis.
“Itu bukan kerusuhan, hanya demo biasa agak anarkistis. Mereka mengatasnamakan generasi pemuda Tolaki. Ada sekitar 100-200 orang massa,” ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Kombes Ferry Walintukan kepada wartawan, Kamis.
BACA JUGA: Usai Pesta Miras, Empat Orang Tewas Mengenaskan, Dua Lainnya Sekarat di RS
Ferry menuturkan, massa itu melakukan unjuk rasa tanpa surat pemberitahuan. Namun, kepolisian tetap mengawal aksi tersebut.
Aksi yang digelar dari pagi itu, kemudian membuat resah warga sekitar. Karena ada keluhan, aparat lantas melakukan negosiasi dengan massa yang menggelar aksi.
BACA JUGA: Sopir Angkot Edan Nekat Tabrak Bripka Panal, Videonya Viral di Medsos, Begini Akhirnya
“Tuntutan mereka supaya Polda Sultra memproses kasus penghinaan terhadap beberapa orang,” kata Ferry.
Dalam melakukan aksi, para demonstran langsung memblokir jalan. Selain itu, massa juga melakukan perusakan terhadap fasilitas umum seperti lampu merah (traffic light) dan rambu-rambu lainnya.
“Massa juga melakukan pembakaran, cuma pembakaran ban. Sekarang situasi sudah aman,” tegas perwira menengah ini.
Dari insiden tersebut, kepolisian menangkap sekitar empat orang untuk dimintai keterangannya dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut. Sebab, ada anggota polisi yang menjadi korban akibat kena lemparan batu.
BACA JUGA: Briptu ABW Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Tepi Jalan, Kombes Yusri Bilang Begini
“Jadi, informasinya ada empat atau lima yang diamankan untuk didalami. Kalau terlibat kami proses, kalau tidak terlibat kami lepaskan,” pungkas kabid humas. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan