jpnn.com - SEOUL - Amerika Serikat sengaja pamer kekuatan angkatan udaranya. Selasa (13/9) kemarin, dua pesawat pengebom B-1B Lancers membelah langit semenanjung Korea. Tepatnya di wilayah udara Korea Selatan (Korsel) yang selama ini menjadi sekutunya.
Negara Paman Sam itu memang berniat unjuk kekuatan terhadap Korea Utara (Korut) yang mengetes hulu ledak nuklirnya Jumat (9/9). Pesawat supersonik tersebut terbang rendah di atas pangkalan angkatan udara Osan yang berjarak 64 kilometer dari Seoul dan hanya 77 kilometer dari zona demiliterisasi (DMZ) yang menjadi perbatasan Korut-Korsel.
BACA JUGA: Yang Jomblo Banget, Coba ke Pasar Jodoh Nih
Dua pesawat itu diikuti F-15 milik Korsel dan F-16 milik AS. Pesawat B-1B Lancers memiliki kemampuan membawa misil nuklir dan bom yang bisa menghancurkan bungker bawah tanah sekalipun.
Pesawat tersebut Agustus lalu diletakkan di pangkalan udara di Guam. Komando Pasifik AS menyebutnya sebagai Continuous Bomber Presence. Itu adalah kali pertama pesawat tersebut menjadi bagian dari pasukan pengebom di Pasifik dalam satu dekade ini.
BACA JUGA: Luar Biasa…Syria Hening Sejenak dari Perang
”AS memiliki komitmen tak tergoyahkan untuk membela sekutu-sekutunya di wilayah ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membela mereka. Termasuk di antaranya melakukan operasi seperti yang kami lakukan saat ini,’’ ujar Komandan Pasukan AS di Korsel Jendral Vincent K. Brooks.
Korut tentu saja langsung berang dengan langkah yang diambil AS tersebut. Kantor berita Korut KCNA menyebut bahwa publik geram dan meledak layaknya gunung berapi gara-gara aksi tersebut. ’’Sanksi, provokasi, dan tekanan apa pun tidak bisa menghancurkan status kami sebagai negara nuklir. Politik jahat serta provokasi militer hanya akan mengakibatkan banjir serangan nuklir secara membabi buta yang bakal menyebabkan kehancuran,’’ tulis KCNA.
BACA JUGA: Bruuk! Sang Capres Pingsan Sebelum Masuk Mobil
Di lain pihak, perwakilan khusus AS untuk Korut Sung Kim kemarin bertemu dengan para pejabat Korsel. Dia menyatakan bahwa AS masih terbuka dengan kemungkinan dialog bersama Pyongyang untuk mengakhiri pembuatan senjata nuklir mereka.
Diplomat berdarah Korsel itu menambahkan, AS bakal mengamankan resolusi terbaru dan terkuat dari Dewan Keamanan (DK) PBB untuk Korut. Di dalamnya tentu saja terdapat sanksi-sanksi yang akan diterapkan secepatnya. AS akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menutup celah pada resolusi yang diluncurkan Maret lalu.
Dengan begitu, resolusi baru itu bakal membuat Korut tak berkutik. "Tiongkok sudah paham pentingnya resolusi terbaru DK PBB sebagai respons dari tes senjata nuklir yang digalakkan oleh Korut baru-baru ini,’’ tegas Kim. (reuters/afp/sha/c6/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dicap Kurang Akurat soal Mary Jane
Redaktur : Tim Redaksi