Aksi HMI di Aceh Utara Ini Patut Dicontoh, Pak Jokowi Perlu Beri Perhatian

Jumat, 29 Oktober 2021 – 21:10 WIB
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe - Aceh Utara melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan umat di Dusun Sarahraja, Desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, 21-24 Oktober 2021. Foto: Dok. HMI Cabang Lhokseumawe

jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe - Aceh Utara melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan umat di Dusun Sarahraja, Desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.

Kegiatan bernama “HMI Mengajar” ini dilaksanakan pada tanggal 21-24 Oktober 2021.

BACA JUGA: Peringati Hari Sumpah Pemuda, PB HMI Soroti Masalah Kesenjangan Sosial

Kabid Pendidikan dan IPTEK HMI Cabang Lhokseumawe - Aceh Utara Ari Maulana menyebutkan kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar HMI untuk mengabdi kepada umat dan bangsa.

BACA JUGA: Lihat, Pelajar dan Masyarakat Morotai Serbu Kapal Perang TNI AL, Dahsyat

“Kami ingin memberikan warna baru di HMI, bagaimana HMI bisa ikut langsung membantu kesulitan dan permasalahan masyarakat kecil. Kegiatan HMI mengajar ini merupakan ikhtiar pengabdian HMI kepada umat dan bangsa,” kata Ari dalam siaran pers pada Jumat (29/10).

Ari bersyukur karena kegiatan tersebut mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Dia menjelaskan, selain mengajar kepada anak-anak, pihaknya juga ikut membantu masyarakat seperti merenovasi PAUD tempat anak-anak belajar dan berburu ke hutan.

BACA JUGA: Tambah Kekuatan, Dua Kapal Angkut Tank Masuk Jajaran TNI AL

Dia juga mengungkap sejumlah persoalan yang ada di dusun yang dihuni sekitar 36 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 120 orang itu.

Sejumlah persoalan itu antara lain jaringan internet yang sulit, akses transportasi sulit baik jalur darat maupun sungai.

Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe - Aceh Utara Muhammad Fadli menyatakan sangat miris ketika melihat daerah mengalami kesulitan seperti jaringan internet dan akses jalan sulit.

“Ini ironis. Indonesia sudah 76 tahun merdeka tetapi masyarakat Sarahraja seperti masih hidup di zaman penjajahan,” kata Fadli.

Menurut Fadli, masyarakat Sarahraja sulit mengakses pendidikan, kesehatan, air bersih, dan akses jalan.

“PAUD baru berdiri tahun 2021 atas bantuan relawan yang sudah pernah berkunjung ke sana. Sebelumnya, anak-anak jika mau sekolah ke SD harus ke Aceh Timur, kabupaten tetangga, dengan melewati sungai hampir 30 menit dan berjalan kaki sekitar 40 menit,” ujar Fadli.

Fadli berharap kepada Presiden Jokowi, kementerian terkait dan Pemda untuk memberi perhatian khusus untuk membantu masyarakat.

“Kami berharap aspirasi ini didengar oleh Presiden Jokowi,” kata Fadli.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler