Aksi Mahasiswa Malah Menyiksa Rakyat

Senin, 10 Desember 2012 – 10:34 WIB
MAKASSAR --Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di Makassar beberapa hari terakhir ini semakin tidak terkontrol. Alih-alih menyuarakan suara rakyat, mahasiswa-mahasiswa malah menyengsarakan rakyat.

Beberapa warga menelepon ke FAJAR Minggu, 9 Desember kemarin. Mereka menyesalkan aksi unjuk  rasa mahasiswa yang mengganggu ketertiban umum. Zulkifli Tahrir, warga yang tinggal di Jalan Sultan Alauddin mengaku sangat kecewa dengan aksi mahasiswa yang menutup jalan di depan kampus Unismuh Makassar.

"Target aksinya makin tidak jelas. Masa harus menutup jalan. Aksinya di hari libur lagi," begitu kata Zulkifli kepada FAJAR kemarin.

Suara serupa juga disampaikan Muslimah, warga Sudiang Makassar. Perempuan yang berprofesi sebagai guru swasta itu mengaku harus berlama-lama di jalan karena macet. Macet disebabkan oleh aksi sekelompok mahasiswa yang berunjuk rasa menutup jalan di bawah jembatan layang flyover Jl Urip Sumoharjo.

Zulkifli dan Muslimah menghargai aksi-aksi mahasiswa tersebut. Apalagi aksi yang dilakukan dalam perayaan hari antikorupsi itu menyuarakan pentingnya menghentikan segala praktik korupsi. Menurut keduanya, semua pihak mendukung gerakan antikorupsi seperti yang dilakukan mahasiswa itu. Yang disayangkan adalah aksinya yang menutup jalan sehingga mengganggu ketertiban umum.

"Bukan tidak mungkin jika sudah tidak sabar, warga yang akan berhadapan dengan mahasiswa," katanya.   

Pengamat sosial Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Muhammad Darwis yang dikonfirmasi terpisah juga mengkritik aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar beberapa hari terakhir ini. Ia mengatakan gerakan mahasiswa itu seolah tanpa arah.
   
"Mereka itu sudah tidak percaya lagi kepada pemerintah. Mereka tiap hari turun ke jalan, namun seakan tidak didengar dari pemerintah. Padahal mereka tidak mengetahui jika mereka diperhatikan. Aksi mereka yang menyebabkan kekacauan bahkan membuat masyarakat sudah tidak mulai mempercayai mereka," katanya.

Mengapa mahasiswa kerap melakukan aksi brutal" Menurutnya karena mahasiswa kehilangan sosok pemimpin yang menonjol dalam setiap kali berdemo. "Sudah tidak ada lagi sosok menonjol yng bisa didengarkan dalam kelompoknya. Yang ada hanya pemimpin kecil bahkan gampang diprovokasi," jelasnya.
   
Hari Minggu, 9 Desember kemarin beberapa ruas jalan di Makassar mengalami kemacetan. Jalur-jalur macet itu antara lain di Jl Sultan Alauddin depan kampus Unismuh Makassar dan di Jalan Urip Sumoharjo (flyober). Kemacetan disebabkan oleh aksi unjuk rasa mahasiswa yang menutup jalan. Bahkan di Jl AP Pettarani dekat flyover, mahasiswa melakukan sweeping terhadap kendaraan dinas berpelat merah. (fah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasteur Direncanakan 4 in 1

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler