jpnn.com, JAKARTA - Aksi turunkan Jokowi berlanjut setelah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) pada Senin (10/9).
Yang bergerak dalam aksi turunkan Presiden Jokowi kali adalah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia.
BACA JUGA: Aksi Turunkan Jokowi jadi Tamparan Serius
Rencananya, mahasiswa yang tergabung dalam BEM PTAI akan melakuan demonstrasi menuntut Jokowi yang dianggap gagal memimpin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9).
Lihat: Aksi Turunkan Jokowi Diwarnai Bakar Boneka Pocong dan Foto
BACA JUGA: Pengamat Meragukan Sikap Kritis Mahasiswa Riau Bisa Meluas
Koordinator Lapangan Aksi, Ahmad Khori menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah gagal dalam menyejahterakan rakyat. Terbukti, pemerintah gagal dalam menjaga nilai tukar rupiah yang sempat menembus angka Rp 15 ribu per dolar AS.
BACA JUGA: Aksi Turunkan Jokowi Diwarnai Bakar Boneka Pocong dan Foto
Tidak hanya itu, harga bahan bakar minyak (BBM) yang dicabut subsidinya juga telah berdampak pada harga kebutuhan pokok yang merangkak naik.
“Impor besar-besaran yang dilakukan pemerintah menyebabkan harga diri bangsa saat ini seakan kehilangan kedaulatannya. Dan yang lebih memalukan lagi, pemerintah hari ini mengandalkan utang luar negeri dalam melakukan pembangunan,” tutur Khori dalam keterangan tertulisnya seperti yang dilansir RMOL (Jawa Pos Group), Kamis (13/9).
BEM PTAI, sambung Khoiri, juga mempermasalahkan pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang meminta agar volume suara adzan dikurangi.
Pada akhirnya, BEM PTAI berkesimpulan bahwa Joko Widodo telah gagal dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sedianya pada Jumat (14/9), mereka menggelar aksi di Gedung DPR RI. Ada beberapa tuntutan yang akan disuarakan.
“Pertama, turunkan Jokowi dari tahta kepresidenan,” tegas Khori.
Selanjutnya, mereka mendesak kementerian terkait untuk bergerak cepat dalam membenahi perekonomian bangsa.
Kepada TNI dan Polri, mereka menuntut agar tetap menjaga netralitas dalam menjaga Pilpres 2019.
“Copot Lukman Hakim sebagai Menteri Agama. Turunkan harga dan stop impor luar negeri,” tukasnya. (jpnn/rmol/ian)
Redaktur : Tim Redaksi