Aksi Nekat 5 Tahanan yang Hendak Kabur, Darah Mengucur

Sabtu, 02 Juli 2016 – 16:42 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - TENGGARONG – Lima tahanan Lapas Klas II B, Tenggarong berupaya kabur, Jumat (1/6) tengah malam. Aksi kelima tahanan itu juga berlangsung sangat dramatis.

Meski sudah berhasil membobol langit-langit ruang tahanan, aksi melarikan diri dari lapas gagal. Salah satu pelaku Saharudin Herman alias Saha (36) mengalami patah tulang paha setelah nekat melompat dari bangunan setinggi sekitar 20 meter.

BACA JUGA: Gara-gara Rp 150 Ribu, Kakek Terancam Penjara 20 Tahun

Selain Saha, tahanan yang berusaha kabur yaitu Herman (29) Berry Prima (28), Ruli (28), dan Harry Wahyudi (19). Kelimanya merupakan tahanan narkoba. Saharudin ditengarai sebagai otak pelaku upaya melarikan diri tersebut.

Heri Wahyudi diketahui berstatus narapidana dengan vonis 3,6 tahun. Sedangkan empat tersangka lainnya merupakan titipan PN Tenggarong yang sedang dalam proses persidangan.

BACA JUGA: Curhat Pensiunan yang tak Dapatkan THR

"Cuma Heri Wahyudi yang sudah divonis oleh pengadilan. Bahkan dia sedang diusulkan untuk bebas bersyarat. Tapi karena kejadian ini, kemungkinan usulan tersebut akan kita cabut," ujar Kepala Lapas Klas II Tenggarong, Muhammad Ikhsan.

Ditemui Kaltim Post, Ikhsan membenarkan bahwa Saha merupakan otak pelaku untuk melarikan diri. Menurutnya, para tersangka merusak langit-langit ruang tahanan hanya dengan menggunakan tangan.

BACA JUGA: Wakil Ketua PDIP Ini Ngebet Gantikan Ridwan Kamil

Diduga kuat, aksi perusakan yang dilakukan tersebut, dilakukan sedikit demi sedikit saat warga lapas sedang menggelar salat Tarawih. Kelimanya merupakan penghuni Blok B8.

Dari keterangan yang dihimpun petugas lapas, kelimanya sebenarnya berupaya kabur pada Kamis (30/6). Hanya saja, aksi keduanya gagal, lantaran pengawasan yang sangat ketat.

Setelah sepakat untuk kabur pada (1/6) tengah malam, mereka pun menaiki plafon dengan cara saling menggendong. Di atas langit-langit, mereka lalu saling mencari jalan untuk kabur.

Hingga akhirnya, mereka menemukan salah satu sisi bangunan yang terlihat berlubang. Dari sisi bangunan inilah, kelimanya berupaya keluar dan berniat melompat dari sisi bangunan tersebut.

"Jadi saat hendak melompat tersebut, tersangka Saha ini sempat terlihat oleh petugas. Petugas jaga piket berteriak agar Saha tidak melompat karena posisinya sangat tinggi. Yaitu sekitar 25 meter. Tapi dia tetap melompat dan akhirnya menderita patah tulang setelah terjun," terang Iksan.

Melihat rekannya tergeletak dengan luka parah, empat tahanan lain yang berada di plafon pun tak jadi melompat. Mereka hanya bersembunyi di langit-langit. Hingga akhirnya, petugas berhasil mengamankan para tahanan tersebut.

Dari hasil introgasi yang dihimpun petugas lapas, tersangka nekat kabur lantaran hendak merayakan Lebaran dengan keluarga. Namun, aksi mereka gagal, setelah petugas berhasil menggagalkan muslihatnya.

"Saat ini Saha yang mengalami luka parah dan patah tulang paha, masih mendapat perawatan di rumah sakit. Kami juga sudah melakukan perbaikan di plafon yang sempat dirusak lima tahanan tersebut," tambahnya.

Menurut Ikhsan, saat ini jumlah penghuni lapas mencapai 1.200 orang. Sedangkan kapasitas penghuni lapas hanya 350 orang. "Kondisinya saat ini memang sangat over kapasitas. Kami sangat berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penjagaan," ujarnya lagi. (qi/waz/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minum Miras saat Ramadan, Senjata Tajam Akhirnya Bicara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler