Aksi Penikaman Brutal Terjadi di Hotel, Enam Orang Terluka, Pelaku Ditembak Mati

Sabtu, 27 Juni 2020 – 13:11 WIB
Petugas polisi beraktivitas di lokasi insiden penusukan warga di Glasgow, Skotlandia, Jumat (26/6). Polisi dilaporkan menembak mati pelaku sementara enam korban segera dibawa ke rumah sakit. FOTO: ANTARA/REUTERS/Russell C

jpnn.com, GLASGOW - Aksi penikaman brutal yang dilakukan seorang pria di Kota Glasgow, Skotlandia, menyebabkan enam orang terluka, termasuk satu polisi, pada Jumat (26/6).

Sementara, pelaku yang melakukan perlawanan dan melukai polisi langsung ditembak mati oleh petugas.

BACA JUGA: Penembak Mati Kades Jirak Akhirnya Tertangkap, Tak Disangka, Pelakunya Ternyata

Saksi mengatakan kepada Sky News ia melihat sejumlah orang berlumuran darah sedang dirawat oleh pelayanan darurat pascainsiden di sebuah hotel kota tersebut.

Polisi bersenjata segera tiba di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Berita Duka, Monsinyur Julius Sunarko Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa

Polisi menyebut penyerang sebagai satu-satunya korban jiwa, meski media sebelumnya melaporkan bahwa pelaku menewaskan dua orang.

Asisten Kepala Kepolisian Skotlandia Steve Johnson mengatakan insiden tersebut telah dikendalikan sehingga tidak menimbulkan risiko yang lebih luas bagi masyarakat.

BACA JUGA: Duel Maut Rekan Kerja, Satu Nyawa Melayang

"Seseorang yang ditembak oleh polisi bersenjata sudah meninggal," kata Kepolisian Skotlandia melalui pernyataan, sambil menambahkan bahwa mereka tidak melakukan pengejaran pada orang-orang lain.

Kepolisian mengatakan tidak menganggap insiden tersebut sebagai terorisme.

Saksi lain di hotel menggambarkan suasana itu "penuh dengan darah."

"Saya sedang di kamar dan mendengar teriakan keras dari lantai bawah," kata pria bernama John kepada BBC.

"Saya khawatir dan pergi untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Begitu saya membuka lift, semuanya penuh darah."

Polisi mengungkapkan bahwa semua enam korban luka adalah laki-laki, termasuk petugas polisi yang dalam kondisi kritis namun stabil. Petugas itu lantas diidentifikasikan oleh polisi bernama David Whyte.

Hotel Park Inn digunakan untuk menampung para pencari suaka selama pandemi COVID-19, meski otoritas memperingatkan agar tidak berspekulasi tentang motif insiden tersebut.

Perdana Menteri Boris Johnson mengaku "merasa sangat sedih dengan peristiwa mengerikan di Glasgow."

BACA JUGA: Duel Maut Rekan Kerja, Satu Nyawa Melayang

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan ini "hari terberat bagi Glasgow," menegaskan kembali seruan dari polisi agar tidak berkerumun selama akhir pekan ini.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler