AKSI Sebut 4 Tahun Terakhir Industri Kopi Tanah Air Terus Menanjak

Minggu, 19 November 2023 – 06:22 WIB
Talkshow Jakarta International Coffe Conference (JICC) yang digelar di Sarinah pada Sabtu (18/11). Foto: dok AKSI

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) menyebutkan bahwa industri kopi di tanah air terus menanjak empat tahun terakhir.

Sekjen AKSI Gusti Laksamana mengatakan industri kopi baru tumbuh dan berkembang sekitar 4 tahun kebelakang.

BACA JUGA: Jakarta International Coffee Conference Menargetkan Kopi Indonesia Bisa Mendunia

Menurut Gusti, perlu intervensi untuk merawat industri kopi agar tetap baik dan konsisten sehingga Indonesia menjadi eksportir kopi kelas dunia.

"Walau booming kopi di Indonesia belum sampai 5 tahun, kita harus bangga mengingat secara produktivitas Indonesia menempati 4 besar dunia sebagai penghasil kopi. Namun demikian kita jangan terlena mengingat secara luas lahan Indonesia menempati peringkat 2 dunia namun secara produktivitas belum menempati posisi 2 besar" tandas Gusti Laksamana disela-sela talkshow Jakarta International Coffe Conference (JICC) yang digelar di Sarinah pada Sabtu (18/11).

BACA JUGA: Bea Cukai Bantu Produk Kopi & Perikanan UMKM Masuki Pasar Mancanegara

Gusti menyebut untuk memacu produktivitas kopi sekaligus menjaga cita rasa kopi khas Indonesia, petani harus mendapatkan akses dari berbagai pihak.

"Akses petani harus dipermudah dan diperluas," katanya.

Berbagai akses itu seperti best pactice atau praktik terbaik dari bertani kopi dari para ahli.

Sebab selama ini dirasakan masih dirasa kurang.

Gusti mencontohkan di Vietnam dengan luas lahan yang jauh lebih kecil dari Indonesia, tetapi negara itu menjadi penghasil kopi nomor dua terbesar di dunia.

"Ini menjadi refleksi diri bagi pemerintah, Indonesia yang memiliki lahan yang sangat luas hampir mencapai 2 juta kilo meter persegi, namun secara produktivitas kopi tertinggal jauh dari Vietnam yang hanya memiliki luas tak sampai 350 ribu kilometer persegi," lanjut Gusti menambahkan.

Di sisi lain, salah satu eksportir Yuanita Rachma mengatakan baik kuantitas maupun kualitas industri kopi Indonesia telah diperhitungkan oleh negara-negara penghasil kopi dunia.

Menurutnya, ada kopi Indonesia yang dihargai senilai 86 USD/pound dan menjadi negara yang dipertimbangkan oleh negara lain untuk mengimpor kopi.

Dia berharap JICC di Sarinah Jakarta bisa membuat para pegiat kopi, pemerintah, dan pihak terkait dapat mengetahui perkembangan terkini dari regulasi dibidang kopi yang baru diterbitkan.

Karena, sejauh ini, permintaan cukup tinggi dari negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. "Swiss selalu melakukan permintaan kopi luwak, Jepang selalu mengimpor kopi jenis longberry dan komasti. Begitu juga Korea akan mulai mengimpot kopi dari Indonesia pada Desember 2024," papar Yuanita.

"Kami telah melakukan pengiriman kopi ke negara Jerman, Malaysia, Amerika serikat, Lebanon serta beberapa negara lainnya," ujar Yuanita.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
aksi   Industri Kopi   kopi   industri  

Terpopuler