Aksi Tak Didengar Pemerintah, ANAK NKRI Mengancam Begini

Rabu, 14 Oktober 2020 – 15:43 WIB
Demonstrasi yang digelar ANAK NKRI di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (13/10). Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyebut Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) bisa saja menggelar aksi lanjutan untuk menolak RUU Cipta Kerja.

Namun, Novel belum bisa mengetahui rencana aksi lanjutan digelar.

BACA JUGA: Kapolres Sukabumi Kota Menangis, Minta Maaf kepada Mahasiswa

"Bisa saja ada aksi lanjutan lagi," kata Novel saat dihubungi jpnn.com, Rabu (14/10).

Novel melanjutkan, aspirasi ANAK NKRI belum diperhatikan pemerintah, sehingga bisa saja menggelar aksi lanjutan.

BACA JUGA: Anak NKRI Kembali Beraksi di Depan Gedung DPR, Tuntutannya Masih Sama

Terlebih lagi ANAK NKRI telah bersuara sejak Februari 2020 menolak UU Ciptaker, tetapi aspirasi tidak kunjung didengar.

"Makanya ANAK NKRI yang sudah melakukan aksi pada Februari lalu, tidak diindahkan aspirasinya. Tidak ada diajak dialog oleh DPR atau petinggi yang berkompeten," tutur dia.

BACA JUGA: Insiden Berdarah di Kafe Jelita: Ada Ajakan Begituan dengan Pelayan

Sebelumnya ANAK NKRI menggelar aksi menolak UU Ciptaker di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10) kemarin.

Menurut Novel, jumlah massa yang hadir dalam aksi tersebut melebihi target yang ditetapkan.

Menurut Novel, ANAK NKRI memasang target massa yang hadir sekitar 10 ribu orang. Namun, jumlah itu membengkak pesat menjadi 100 ribu orang saat hari pelaksanaan.

"Di luar perkiraan, yang sekiranya kurang lebih 10 ribuan di DKI Jakarta saja, ternyata yang hadir ratusan ribu orang, karena aksi ini juga dilaksanakan juga diberbagai daerah. Namun yang hadir khusus di DKI saja jadi membludak," kata Novel.

Sebagai informasi, ANAK NKRI ialah kelompok massa dari organisasi muslim di Indonesia. Seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF U). (ast/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler