BACA JUGA: Alberthiene Endah; Jurnalis, Penulis Biografi, Novelis, sampai Skrip Film
Metode itu masuk ke Indonesia sekitar dua bulan lalu, namun sudah membuat para orang tua penasaran----------------------------------------------
RIDLWAN HABIB, Jogjakarta
----------------------------------------------
TEPUK tangan riuh ibu-ibu yang berkerumun di Taman Pintar, Jogjakarta, tak membuat Ilyas grogi
BACA JUGA: Hari-Hari Terakhir Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan
Dengan mata tertutup kain hitam, tangan mungil bocah sembilan tahun itu bergerak lincah mengambil bola beraneka warna"Wah, sulapan ini, pasti rekayasa," kata Sugeng, salah seorang penonton dengan nada mencibir
BACA JUGA: Ketika Dua Istri Bupati Bersaing Berebut Suara dalam Pilkada Kediri
Sore itu (8/5) Ilyas dan lima temannya memamerkan kemampuan otak tengahnya di Gerai IT, Taman Pintar, JogjakartaMereka adalah alumni aktivasi otak tengah yang dihelat Anak Jenius Indonesia (AJI) JogjakartaKarena lokasi demo di tengah-tengah food court Taman Pintar, tak pelak demo itu menarik perhatian banyak orang.Para trainer AJI yang mendampingi Ilyas dkk hanya tersenyum mendengar komentar SugengMereka lantas mencopot kain hitam yang dikenakan Ilyas"Silakan Mas, dicoba sendiri saja," ujar Nurhidayanto, direktur AJI Jogjakarta, dengan kalem.
Sugeng memasang sendiri kain hitam itu di matanyaLalu, dengan meraba-raba, tangannya berusaha meraih bola-bola yang terserak secara acakDapat bola warna merah muda (pink)"Nah, sekarang dimasukkan toples," kata Nurhid, panggilan Nurhidayanto
Tampak percaya diri, Sugeng memasukkan bola itu ke toplesTapi salah, bola pink dimasukkan ke toples hijau"Huuu, salah," sorak penonton, lalu tertawaSugeng tak peduliDia meraba-raba lagiKali ini dia mendapat bola hijauTapi, bola itu dimasukkan ke di toples warna biru"Salah lagi," sorak penonton.
Akhirnya, pemuda itu menyerahDia melepas kain hitam di matanya sambil cengengesan"Peteng tenan Mas, ora ngapusi (Gelap benar Mas, tidak bohong)," katanya kepada Jawa Pos (JPNN grup). Saat dicek, kain itu memang kain asli dan bukan semacam properti sulap yang banyak diperjualbelikan dengan harga Rp 200 ribuan
Ilyas tak hanya pamer kemampuan memilah bolaSaat Nurhid menulis kata-kata "Aku Cerdas" di whiteboard, Ilyas fasih membaca dengan mata tertutupDia juga bisa mewarnai gambar di buku dengan pas tanpa melihat
Masih dengan mata tertutup, siswa SD Negeri Gunturan, Bantul, DIJ, itu bisa menemukan ibunya, Siti Nur Awallu, yang berdiri di kerumunan penonton yang memang didominasi ibu-ibu"Alhamdulillah, sejak mengikuti aktivasi otak tengah kemampuan belajarnya meningkatDia (Ilyas, Red) senang sekali belajar sekarang," kata Siti
Anaknya itu, menurut Siti, ada perubahan signifikan di rumah maupun di sekolah"Dia menjadi lebih kalem, tidak gampang marah, dan manut sama wong tuwa (patuh kepada orang tua)," tutur istri MYahya itu.
Beberapa teman Ilyas, seperti Naufal, Sajid, dan Aiman, juga mempunyai kemampuan yang hampir sama"Naufal sekarang tidak pernah mengompol lagi," kata Nurhidayanto sambil merangkul bocah kecil bernama lengkap Muhammad Faizuddin Naufal itu"Efek (pelatihan) itu kepada setiap anak tidak persis(Misalnya) pada Ilyas, kemampuan indera penciumannya meningkat berpuluh kali lipat," lanjut dia.
Setelah diaktivasi, kesannya terhadap warna pun menjadi berbedaMisalnya, warna pink berbau menyengat, sedangkan warna hijau kurang menyengat"Bisa juga dengan dirabaMisalnya, saat mengurutkan kartu, warna tertentu di jari-jari anak rasanya kasar, warna yang lain lembut," papar alumnus Ilmu Komunikasi UGM itu.
Nurhid lantas mengajak melihat video simulasi pelatihan di kantor AJI yang juga berada di kompleks Taman Pintar"Memang, tidak semua bisa mengakses metodologi latihan ini karena sifatnya terbatas," katanya"AJI mendapat lisensi (pelatihan) ini secara franchise dari Sichida Internasional pimpinan Prof Makoto Shichida pada Maret lalu," lanjut dia.
Pelatihan itu dilakukan di ruangan yang kedap suara atau minimal tidak ada gangguan audio visualRuangan yang bebas berisik dan bebas bising penting karena salah satu resep aktivasi otak tengah itu menggunakan gelombang suara di level alfa"Biasanya kami menggunakan hall hotel," katanya.
Aktivasi dilakukan setiap Sabtu-Minggu, saat anak-anak libur sekolahTiap sesi berlangsung enam jam"Ada delapan trainerDua trainer utama, yang enam co-trainer bertugas mengawasi anak-anak," ujar ayah satu putri tersebut.
Trainer yang boleh membimbing harus punya sertifikasi dari tim AJI pusat yang berkantor di Kemayoran, Jakarta"Secara rutin, kami ke Jakarta untuk berkoordinasi," katanya
Selain Jogja, AJI tersebar di hampir seluruh kota besar di IndonesiaMulai Aceh, Padang, Bekasi, Palembang, Purwokerto, Semarang, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, hingga Makassar.
Metode yang digunakan adalah kombinasi suara gelombang alfa, visualisasi, dan neuro linguistic program (NLP)"Memang agak rumit menerangkannyaGampangnya, anak-anak diajak bersenang-senang, mendengar musik, bermain, dan melihat gambar," tuturnya
Agar pelatihan berhasil, anak tak boleh datang dalam keadaan tertekan atau terpaksa"Karena itu, di awal sesi kami hibur dulu dengan game dan hadiah-hadiah kecilPokoknya harus fun," katanyaDengan alasan patuh kepada aturan lisensi, Nurhid menolak secara halus saat diminta untuk memutarkan musik gelombang alfa yang bisa "membangunkan" otak tengah itu.
Peserta tiap pelatihan dibatasi, tak boleh lebih dari 30 anakUsia minimal lima tahun dan tak boleh lebih dari 15 tahun"Kalau kurang dari lima tahun, kemampuan komunikasinya belum maksimal dan fisiknya terlalu mungil," ujarnya.
Kalau lebih dari 15 tahun, mental block-nya sudah terbangunApa itu mental block" "Ibarat CD atau flash disk, sudah terlalu banyak data di otak orang dewasa yang menghambat aktifnya otak tengahJadi, untuk memformat ulang agak susah walaupun sebenarnya bisa dengan menggunakan metode tertentu," jelas pria yang bergerak di bidang training SDM sejak 1997 itu
Setiya, master trainer AJI Jogja yang mendampingi Nurhid, menambahkan, aktivasi otak tengah bukanlah magis atau berbau supranatural"Ini bukan jin, bukan sulap, bukan pula sihir," katanya, lalu tersenyum
Orang awam, lanjut Setiya, sering menyamakan training otak tengah dengan latihan ilmu tenaga dalam yang bisa melihat dengan mata tertutupBahkan, karena penasaran, seorang ustad di Sidoarjo, Jawa Timur, pernah meruqyah "metode mengusir jin atau menyembuhkan penyakit dengan membaca Al Quran" anak-anak alumnus pelatihan.
"Alhamdulillah, hasilnya nihil dan beliau bersedia memberikan testimoni di website kami," katanyaDia, Ustad Fathoni, pengasuh Pondok Pesantren Al Kahfi, Sidoarjo, Jawa Timur, yang memberi komentar di situs www.anakjeniusindonesia.com.
Setiya mengatakan, aktivasi otak tengah itu banyak mempergunakan gelombang otak alfaGelombang otak alfa dibuktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan saat seseorang dalam keadaan rileks dan paling kreatif.
Gelombang otak itu biasanya dominan pada saat bangun tidur atau santai di toilet, bahkan sedang berendam air panas di bathtub"Jadi, tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes saat dia mandi karena otaknya sedang santai dan berada dalam kondisi terbaiknya," kata lulusan Psikologi UGM itu.
Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang mirip radarHal itu membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutupPada dasarnya, gelombang itu terletak di bawah hidungHanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung"Itulah mengapa Dik Ilyas dan teman-teman yang lain seakan-akan membaui bola," ujarnya.
Dengan latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu "melihat" benda yang terletak lebih tinggiBahkan, ada beberapa anak yang dapat mendeteksi hingga 360 derajat"Itu berarti bisa melihat benda atau seseorang di belakangnya," katanya
Agar lebih afdol, alumni pelatihan disarankan sering-sering mempraktikkan ilmunya"Kami punya sesi parenting khusus untuk orang tua yang anaknya sudah mengikuti pelatihanKami beri tips agar kemampuan otak tengahnya tidak hilang atau tidur lagi," tutur ayah empat anak (tiga putri, satu putra) itu.
Secara umum, ada tiga manfaat dari training otak tengahYakni, meningkatkan kemampuan afeksi, motorik, dan kognisi"Untuk afeksi, misalnya, lebih santun dengan orang tua, dengan saudara kandung lebih ngemong, tidak mudah merengek atau merajuk," kata Setiya
Peningkatan kemampuan motorik, seperti didemonstrasikan Ilyas dan kawan-kawan, ditandai dengan semua indera akan menjadi lebih perasa"Anak menjadi lebih lincah, refleksnya meningkat," katanya
Dari sisi kognisi biasanya ditandai dengan peningkatan prestasi di sekolah"Kami punya tim yang memantau merekaKami juga berkomunikasi dengan gurunya dan mendapat laporan bahwa nilai dan respons mereka di kelas meningkat," ungkapnya
Apalakah pelatihan tersebut tidak berbahaya secara medis" Dr Arfan Mappalillu SpS, ahli ilmu neurologi, mengatakan tidak ada efek samping apa pun dari pelatihan itu"Memang syaratnya anak harus tidak dalam keadaan tertekan," katanya saat diwawancarai Jawa Pos di Jakarta.
Dokter saraf yang bertugas di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, itu menjelaskan, secara medis otak tengah benar-benar ada"Otak tengah memang menjadi perbincangan kalangan ahli saraf sejak lamaTapi, metode aktivasinya tergolong baru," tuturnya.
Istilah otak tengah atau midbrain dikenal sejak ditemukannya ilmu anatomi sistem sarafOtak manusia dibagi tiga bagian besar berdasar perkembangannya sejak masih janin dalam kandungan, yaitu prosencephalon (otak depan), rhom-bencephalon (otak belakang), dan me-sencephalon (otak tengah).
Yang disebut otak tengah adalah bagian dari otak manusia yang letaknya antara otak depan dan otak belakangOtak tengah tersusun dari inti sel saraf dan serabut saraf yang memiliki beberapa fungsi khususBagian itu ibarat aluran atau lorong yang diapit kedua bagian otak itu"Bisa diistilahkan sebagai penghubung atau jembatan," katanya
Bagian otak tersebut juga mengandung serabut saraf sensorik maupun motorik yang menghantarkan sinyal dari otak bagian distal menuju otak depan atau sebaliknya
Otak itu juga mengandung inti sel substansia nigra, yang menghasilkan zat dopamin, yang berperan dalam sistem gerakan tubuh"Saya sudah mencermati dan mengikuti model training iniMemang, selama dua hari otak tengah bisa langsung diaktifkan," ujarnya
Namun, agar lebih manjur, orang tua juga harus mengimbangi dengan aktivitas positif untuk anaknya"Jangan lupa nutrisi dan gizi yang baik untuk perkembangan otak anak," ujar dokter Arfan. (*/c4/cfu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rodi Hartono Juarai Kompetisi Robot Internasional di California, AS
Redaktur : Tim Redaksi