Aktivis '98: Semua Tentu Tidak Ingin Watak Kekuasaan Orba Berlaku Lagi

Selasa, 16 Mei 2023 – 15:18 WIB
Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) 1995-1998 Nezar Patria (paling kanan) ditemui di Graha PENA 98, Jakarta Pusat, Selasa (16/5). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) 1995-1998 Nezar Patria menyebut semua elemen bangsa tentu tidak menginginkan watak rezim Orde Baru (Orba) kembali berlaku di Indonesia.

Dia mengatakan itu dalam sebuah diskusi berjudul Kesaksian Pelaku Sejarah sebagai rangkaian kegiatan Peringatan 25 Tahun Reformasi yang dilaksanakan Persatuan Nasional Aktivis atau PENA 98 di Jakarta, Selasa (16/5).

BACA JUGA: Aktivis dan Tokoh NU Gencar Menjodohkan Erick Thohir dengan Ganjar Pranowo

"Semua tentu tidak ingin itu terjadi. Terutama, watak kekuasaan seperti Orba, karena ongkosnya sangat mahal," kata Nezar dalam diskusi, Selasa.

Nezar kemudian mengatakan watak Orba ialah rezim yang membungkam suara, merampas tanah, menindas rakyat, memberedel media, sampai mengatur parpol.

BACA JUGA: Begini Nasib Briptu MK Penembak Warga di Gunungkidul

"Jadi, jika ada suara kritis, langsung dituduh PKI. Kelar itu. Dituduh PKI kelar. Mati secara politik, pokoknya tidak ada ruang," kata aktivis 1998 itu.

Nezar pun merasa agenda reformasi dari mahasiswa bersama rakyat pada 1998 untuk menumbangkan Orba bisa tetap bertahan.

BACA JUGA: Ditanya Soal Partai yang Ingin Digaet Mendukung Ganjar, Puan Ungkap Kode Kuning

"Saya kira '98 apa pun orang bilang, '98 berhasil atau tidak berhasil, saya kira itu berhasil. Berhasil tentu saja tidak sempurna, karena watak '98 itu mendobrak," katanya.

Sebab, kata Nezar, agenda reformasi membawa Indonesia menjadi negara demokratis dan menghasilkan pemimpin yang berasal dari rakyat.

Dia kemudian menyinggung karier Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari rakyat, lalu bisa menjadi Wali Kota Solo, selanjutnya menjabat Gubernur DKI Jakarta, sampai terpilih sebagai Presiden RI.

"Presiden kita yang sekarang Pak Jokowi (Joko Widodo, red), itu buah demokrasi," kata Nezar.

Dia mengatakan sulit melihat sosok seperti Jokowi yang berakar dari rakyat menjadi pemimpin Indonesia apabila negara dikuasai rezim Orba.

"Selama Orba, enggak ada rakyat berdaulat. Rakyat enggak pernah diajak bicara agenda pembangunan. Tidak ada namanya Musrembang segala macam, semua terpusat, korporatis, dan di bawah kendali Orba," ujarnya. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Aktivis '98   Orba   Nezar Patria   PENA 98   PKI   Reformasi   Jokowi  

Terpopuler