Aktivis Ditangkap Jelang Kunjungan Clinton

Jumat, 29 Oktober 2010 – 14:28 WIB
HANOI - Otoritas Vietnam menangkap seorang aktivis demokrasi, Vi Duc Hoi dan Hoang Thi Tuoi (istrinya Hoi), jelang pertemuan tingkat tinggi (KTT) ASEAN yang rencananya dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Hillary ClintonDijadwalkan, Hillary sendiri akan berbicara terkait perlindungan hak asasi manusia (HAM).

Vi Duc Hoi (54), mantan anggota Partai Komunis, ditangkap di rumahnya di Provinsi Lang Son, perbatasan Tiongkok, Rabu (27/10) waktu setempat

BACA JUGA: Bayi 3 Bulan Dibunuh karena Facebook

"Suami saya ditangkap dengan tuduhan propaganda melawan negara
Polisi menyita komputer dan telepon selulernya," Hoang Thi Tuoi bersaksi.

Tuduhan tersebut punya ancaman penjara maksimal 20 tahun penjara

BACA JUGA: Myanmar Janji Bebaskan Syuu Kyi

Menurut Tuoi, suaminya pernah bekerja sebagai pegawai di pemerintahan distrik setempat
Dia juga mantan Kepala Departemen Propaganda Partai Komunis tingkat lokal

BACA JUGA: Nisan Tarik 2,1 Juta Mobil

Hoi menjadi anggota Partai Komunis selama 30 tahun, sebelum mengundurkan diri dan menjadi aktivis demokrasi.

Istrinya menambahkan, sejauh yang diketahuinya, Hoi sering menulis artikel anti korupsiPenangkapannya sendiri terjadi setelah sejumlah anggota parlemen AS meminta Clinton mengkampanyekan perlindungan HAM di Vietnam, saat berkunjung ke Hanoi, hari ini (29/10).

Tak hanya Hoi, pemerintah juga menahan tiga aktivis lainnya, karena menggelar aksi demonstrasi damai"Pemerintah AS menyatakan penyesalan atas penangkapan warga, menyusul kasus protes damai dan kasus-kasus lainnya," ungkap Clinton, seperti dikutip AFP.

Dalam kasus lain, enam orang warga desa ditangkap, setelah terjadi bentrok antara polisi dan massa di Con Dau, Mei laluParlemen AS juga telah berpesan kepada Clinton agar membicarakan kasus tersebut kepada pemerintah Vietnam(cak/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gorbachev Anggap AS Gagal di Afghanistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler