jpnn.com - RENCANA pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) memantik reaksi di mana-mana. Di Bangkalan, sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi penolakan terhadap rencana tersebut.
Aksi di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta kemarin itu sempat ricuh. Sebab, sejumlah demonstran membakar foto Jokowi serta memblokade pertigaan depan kampus STKIP PGRI Bangkalan.
Aksi pada pukul 10.00-12.30 tersebut dimulai dari Taman Makam Pahlawan (TMP). Kemudian, demonstran berjalan menuju utara hingga Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Sekitar sejam para demonstran berorasi dan meminta tanda tangan warga yang melintas. Setelah berorasi, demonstran bergeser menuju depan kantor DPRD Bangkalan. Sekitar setengah jam massa berorasi meminta bertemu anggota dewan.
Karena permintaan itu tidak didengarkan, massa akhirnya bergeser menuju pertigaan depan STKIP PGRI Bangkalan. Di sana mereka memblokade jalan dan membakar foto Jokowi. Selain itu, sempat terjadi bentrok antara massa dan polisi yang berupaya membuka jalan.
Korlap aksi Hairuz Zaman dalam orasinya menyatakan, tujuan aksi tersebut adalah menyampaikan kepada DPRD bahwa HMI Cabang Bangkalan menolak rencana kenaikan BBM. ''Rencana kenaikan BBM itu sangat tidak prorakyat. Ini menyiksa masyarakat kecil dan pedagang kaki lima. Seharusnya, pemerintah mengedepankan keadilan sosial daripada membangun infrastruktur atau pengalihan subsidi,'' paparnya.
Dia menjelaskan, pembakaran foto Jokowi terpaksa dilakukan karena anggota dewan tidak menemuinya. ''Ini adalah bentuk penolakan terhadap keputusan yang akan dilakukan Presiden Jokowi. Kami di sini adalah penyambung lidah rakyat yang akan merasakan dampak langsung kenaikan BBM,'' katanya.
Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Suyitno saat menemui demonstran mengaku sepakat dengan tuntutan para demonstran. Dia juga menolak rencana kenaikan BBM. Sebab, itu akan menyusahkan rakyat. (rus/gus/jpnn/mas/c20/ib)
BACA JUGA: Ngamar di Pinggir Pantai, Delapan Pasangan Mesum Tertangkap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wartawan: Copot Kapolda Sulsel!
Redaktur : Tim Redaksi