jpnn.com, MOSCOW - Komunitas LGBT di Rusia resah belakangan. Hal tersebut disebabkan kematian Yelena Grigoryeva, seorang aktivis LGBT Rusia. Dia ditemukan tergeletak di semak-semak dekat rumahnya, St Petersburg, 21 Juli lalu.
''Ini cuma ancaman,'' ujar Grigoryeva dalam akun Facebook-nya awal Juli. Saat itu, perempuan 41 tahun tersebut menganggap remeh ancaman yang diunggah di situs kelompok Pila. Sudah lama kelompok pemburu kaum LGBT itu mengincar aktivis tersebut.
BACA JUGA: Mayat Perempuan dengan Leher Tergorok Ditemukan di Perkebunan Kopi
Pila berarti gergaji alias saw dalam bahasa Inggris. Itu merujuk judul film thriller Hollywood yang menghukum orang-orang karena dosa mereka. Anggota Pila pun menjanjikan hadiah yang mematikan kepada aktivis gay di Rusia.
BACA JUGA: Bela Hak LGBT, Oxford Ancam Sultan Brunei
BACA JUGA: Rahmad 4 Hari Hilang, Ditemukan Tewas dalam Sumur dengan Kondisi Mengenaskan
Ancaman mereka terbukti. Grigoryeva terbunuh dengan setidaknya delapan tusukan di wajah dan punggungnya. Aktivis lain pun kelabakan. Mereka mengeluh karena aparat tidak bertindak tegas menyelidiki situs web Pila.
''Segera lindungi semua warga negara! Dan jika Anda menganggap bahwa orang-orang seperti kami tidak perlu dilindungi, carilah pekerjaan lain saja," kata Kotchekov yang juga masuk dalam daftar sasaran Pila.
BACA JUGA: Istri Sedang Sakit, Suami Hamili dan Bunuh Wanita Selingkuhan
Di sisi lain, otoritas Rusia menyangkal adanya motivasi perburuan kaum gay. Penyelidik kepolisian menyatakan, pembunuhan itu bermotif personal. Mereka bilang, pelaku ribut dengan Grigoryeva dan melakukan aksi keji tersebut.
Pusat Antiekstremisme Rusia sudah berusaha menyelidiki situs tersebut. Sayang, akses ke laman kelompok itu telah diblokir. ''Pila berbahaya karena menabur kebencian. Ia mendorong orang-orang untuk melakukan kejahatan nyata,'' kata Alla Chikinda, juru bicara pusat dukungan LGBT di Kota Yekaterinburg. (nen/bil/c7/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesal Dihardik, Keponakan Nekat Habisi Paman
Redaktur & Reporter : Adil