Aktivitas Ini Bakal Memicu Penambahan Kasus COVID-19 Sebesar 40 Persen

Senin, 28 Desember 2020 – 19:36 WIB
Tetap disiplin protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan jauh selama periode liburan panjang Natal dan Tahun Baru.

Aktivitas tersebut bisa meningkatkan penambahan kasus COVID-19 sebesar 30-40 persen.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Perbanyak Testing Bagi Pelaku Perjalanan

"Selama liburan panjang Natal dan Tahun Baru untuk tidak melakukan perjalanan yang jauh. Karena implikasi dari perjalanan yang jauh, atau pergerakan massal dari masyarakat itu berdampak pada peningkatan kasus positif sebanyak 30 sampai 40 persen," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir dalam konferens pers virtual, Senin (28/12).

Kadir menegaskan lagi bahwa jika masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh atau mudik maka angka penambahan pasien bisa ditekan sebesar 30-40 persen.

BACA JUGA: 3 Tips Mengenakan Masker Wajah dan Tetap Bebas Jerawat

BACA JUGA: Tingkat Kepatuhan Masyarakat Terhadap 3M Sempat Menguat per Agustus dan September

Kesadaran dan kesediaan semua pihak, ujar Kadir, juga diperlukan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

Namun, pemerintah sendiri telah mulai melakukan antisipasi peningkatan kasus setelah adanya liburan panjang Natal dan Tahun Baru.

Hal itu penting mengingat secara nasional tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di seluruh Indonesia sudah mencapai 64,10 persen.

Selain itu terdapat pula sembilan daerah yang tingkat pemanfaatan tempat tidur, atau dikenal juga dengan istilah Bed Occupancy Rate (BOR), sudah mencapai lebih dari tingkat rata-rata nasional.

Oleh karena itu, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau seluruh rumah sakit untuk melakukan penambahan kapasitas tempat tidur khusus untuk pasien COVID-19 sebanyak 30-40 persen dari yang tersedia saat ini.

Namun demikian, dia juga menyoroti bahwa di rumah sakit Jakarta memiliki tingkat keterisian tempat tidur yang tidak merata.

"Kami mengharapkan sebenarnya penambahan tempat tidur itu minimal harus selesai paling lambat minggu pertama atau kedua bulan Januari 2021," kata Kadir. (ant/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler