Aktivitas Tambang Gosowong Kembali Normal

Jumat, 20 Oktober 2017 – 13:10 WIB
Aktivitas Tambang Gosowong Kembali Normal. Foto Ilustrasi/JPNN.com

jpnn.com, HALMAHERA UTARA - Aktivitas di Tambang Gosowong yang diperasikan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) sudah berjalan normal. Itu setelah disepakati perundingan antara pihak manajemen NHM dengan Serikat Pekerja yang dimediasi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

"Saat ini perundingan tripartit masih berlangsung antara manajemen senior PTNHM, Serikat Pekerja yang dimediasi oleh Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Halmahera Utara," kata Yolanda Sumeisey, Communications Specialist NHM dalam keterangan persnya, Jumat (20/10).

BACA JUGA: Di Manchester, Indonesia Tawarkan Danau Toba ke Investor

Seperti diketahui, sempat terjadi protes dari Serikat Pekerja karena NHM dianggap melakukan pemecatan belasan pekerja lainnya dari pelbagai divisi tanpa alasan dan keterangan resmi.

Lihat: Perusahaan Tambang Asing Pecat Puluhan Pekerja Lokal

BACA JUGA: BSD Raih Best of The Best Award Versi Forbes

Yolanda mengatakan, yang dilakukan NHM saat ini adalah menggiatkan upaya eksplorasi untuk menemukan cadangan baru. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan efisiensi di perusahaan, termasuk perampingan jumlah tenaga kerja baik nasional maupun lokal.

Untuk karyawan, NHM memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk sebisa mungkin dipertahankan. Jumlah tenaga kerja asing dikurangi dalam jumlah yang signifikan.

BACA JUGA: Masalah Perberasan, Indef dan Bustanul Arifin Dinilai Keliru

Pada awal 2017 sebanyak 70 karyawan nasional juga dikurangi melalui program pengakhiran hubungan kerja.

Direncanakan pula pengakhiran hubungan kerja kepada 39 karyawan. Dari rencana tersebut, sebagian bisa dipindah ke beberapa departemen.

"Namun setelah berupaya semaksimal mungkin, masih terdapat 21 karyawan yang tidak bisa diakomodir," ucapnya.

NHM terus berupaya untuk mempertahankan operasi tambang Gosowong. Kejadian geoteknis di lokasi penambangan Kencana pada 2016 menyebabkan penangguhan sementara kegiatan pertambangan bawah-tanah Kencana dan Toguraci pada waktu itu.

Seiring dengan matangnya usia tambang, NHM juga menghadapi menurunnya kadar dan sisa umur ekonomis tambang.

"Kondisi tersebut mengharuskan NHM mengkaji secara menyeluruh kegiatan bisnisnya dan mencari upaya-upaya alternatif," kata Yolanda. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5.900 Karyawan RAPP Terancam Kena PHK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler