Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York

Rabu, 20 November 2024 – 08:07 WIB
Pascal Phoa, dalam A Midsummer Night’s Dream di Commonwealth Shakespeare Company di kota Boston, Amerika Serikat. Foto: dok pp

jpnn.com, JAKARTA - Aktor kelahiran Indonesia, Pascal Phoa, membuat debut theater di New York dalam pertunjukan Princess Hamlet yang berlangsung di Festival Theater RJ Theater Company, Flea Theater, kota New York, Amerika Serikat. Festival itu digel tanggal 7 September 2024 s.d. 2 November 2024.

Pascal Phoa memerankan ayah Putri Hamlet, yaitu sebagai The Ghost of Hamlet’s Father, karakter penting dari salah satu karya populer William Shakespeare, Hamlet.

BACA JUGA: Obama pun Mengenang Shakespeare

Karya Shakespeare ini bercerita tentang pergumulan seorang pangeran yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya karena dibunuh saat sedang tidur oleh pamannya, Claudius, yang menginginkan tahtanya.

Namun, Princess Hamlet merupakan versi Hamlet dalam bentuk gender-bent, yang mana tokoh pria diperankan oleh wanita dan tokoh wanita diperankan oleh pria, kecuali tokoh The Ghost yang tetap diperankan oleh Pascal Phoa.

BACA JUGA: Shakespeare: Leicester Juara Liga Champions? Why Not

The Ghost menjadi karakter utama dari plot Princess Hamlet yang muncul sepanjang alur cerita. The Ghost mendesak tokoh utama Princess Hamlet agar membalas dendam atas kematian sang ayah yang dibunuh oleh pamannya, melengserkan almarhum ayahnya.

Menurut peneliti sastra di Inggris, tokoh penting The Ghost ini pertama kali dimainkan oleh William Shakespeare sendiri.

BACA JUGA: Penjara Terbesar di Australia Ini Akan Jadi Tempat Pertunjukan Shakespeare

Sejak itu, tokoh tersebut telah diperankan oleh aktor-aktor berkelas seperti Sir Lawrence Olivier dan Sir Patrick Stewart.

Pascal mendapatkan perannya dalam drama Princess Hamlet setelah melalui audisi dengan sutradara Princess Hamlet, Sophie Leighton Toomey, sekitar Agustus 2024.

Setelah mendapatkan perannya, dia segera berlatih bersama dengan pemeran lainnya beberapa hari kemudian .

“Proses audisi sangat singkat saat saya mendapatkan peran sebagai The Ghost di pertunjukan ini. Saya merasa sangat bersyukur atas support semua orang dalam pertunjukan ini. Sayangnya, pertunjukannya sudah selesai ya,” ujarnya setelah penampilan terakhir pada 2 November 2024.

Lahir di Indonesia ini, Pascal tidak begitu lancar dalam berbahasa Inggris sampai umur 15 tahun, saat dia pindah ke Singapura untuk bersekolah tingkat SMA.

Pascal mulai tertarik pada akting dan berperan dalam drama Shakespeare saat kuliah di University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat.

Saat itu dia sering terlibat dalam pertunjukan-pertunjukan theater karya William Shakespeare sekitar kampus, seperti Cymbeline and Julius Caesar.

”Kalau dipikir memang menarik sih ya kok orang asal Indonesia bisa tertarik main drama Shakespeare berperan sebagai seorang pemuda Yunani bernama Lysander atau jenderal di Skotlandia bernama Macduff. Bagaimana caranya untuk bisa memerankan tokoh-tokoh Shakespeare yang secara latar belakang budaya tidak ada hubungannya sama sekali sebagai orang Indonesia? Saya sih selalu memandang bagaimanapun tokoh-tokoh ini tetap sebagai manusia hidup dan nyata yang mempunyai emosi, kebutuhan, dan perjuangan seperti manusia lainnya. Walaupun karyanya fiksi dan tokoh-tokohnya mempunyai latar belakang budaya yang sangat berbeda dengan saya, mereka nyata dalam dunia dramanya. Karya dan cerita Shakespeare sangat kuat karena mampu melintas bahasa dan budaya manusia sepanjang masa ,” ujarnya saat merenungkan pengalamannya bermain dalam drama Shakespeare.

Pascal telah memerankan berbagai macam tokoh-tokoh Shakespeare dan lainnya dalam kariernya sebagai aktor, seperti Lysander dalam A Midsummer Night’s Dream di Commonwealth Shakespeare Company di kota Boston, Amerika Serikat.

Kemudian Prince dalam Romeo and Juliet di Circle in the Square Theatre Youth Series di kota New York. Pascal juga telah terlibat dalam drama lain sekitar kota New York seperti The Adventures of Avery and Massa, dan short play fesEval di Ma-Yi Theater Company.

William Shakespeare adalah seorang penyair, aktor, dan penulis asal Inggris yang telah menulis hampir 40 drama di antara tahun 1592 - 1614. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di seluruh dunia dan dipelajari di kurikulum sekolah menengah pertama, menengah atas, sampai dengan tingkat sarjana hingga hari ini.

Drama karya Shakespeare terpopuler antara lain adalah Romeo dan Juliet, Hamlet, dan Julius Caesar. Shakespeare telah merevolusi dunia sastra, menciptakan dan mempopulerkan ribuan kata dalam bahasa Inggris.

Drama Shakespeare ditulis dalam bahasa Inggris kuno dari abad ke-16. Terkadang, dialog Shakespeare berbentuk puisi (blank verse atau heightened verse) di mana tokoh-tokohnya berbicara dalam format sajak dan ayat yang susah dimengerti oleh orang awam.

Namun, drama- drama Shakespeare tetap sering diproduksikan ulang di seluruh dunia hingga hari ini.

Meskipun Pascal telah dapat berbagai peran dalam drama dan theater, dia tetap sering menghadapi tantangan sebagai aktor orang berdarah dan bermuka Asia di Amerika Serikat karena jarangnya cerita tentang orang Asia di Amerika Serikat.

“Justru anehnya, dari pengalaman saya, drama Shakespeare rata-rata lebih sering mengaudisi orang Asia dan non-bule lainnya. Mungkin karena ceritanya sangat kuno, jadi kebanyakan tokoh-tokohnya tidak harus dimainkan oleh orang bule saja," tutur Pascal.

Dia berharap untuk terus berperan dalam drama Shakespeare dan peran kontemporer lainnya di sekitar New York dan kota-kota lainnya di Amerika Serikat.

“Di Amerika ada yang namanya Shakespeare Festival di mana selama beberapa minggu, biasanya 10-12 minggu , seorang aktor bisa terlibat di berbagai macam drama Shakespeare dan drama non- Shakespeare lainnya. Saya belum pernah dapat kesempatan untuk main di sana jadi mudah- mudahan suatu hari bisa terwujud,” ujarnya.

Proyek Pascal selanjutnya adalah memerankan tokoh Macduff dalam drama Shakespeare berjudul Macbeth yang akan tampil di circle in the Square Theatre Youth Series pada December 2024 di kota New York, Amerika Serikat. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler