JAKARTA -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, menegaskan, parasut yang ada di pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, bukan untuk penyelematan diri pilot.
"Pesawat itu memang membawa parasut yang berada di dalam kit survival, disimpan dalam bagasi. (Parasut) Itu bukan digunakan untuk pilot melarikan diri," kata Tatang, memberikan keterangan pers, Jumat (18/5), di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Tapi, lanjut Tatang, parasut itu untuk kepentingan kelengkapan prosedural apabila pesawat melaksanakan tes flight." Itu ada prosedurnya, ada parasutnya," ujarnya.
Sekarang, Tatang menegaskan, sudah jelas pesawat itu membawa parasut. Tapi, menurutnya lagi, bukan untuk kokpit. "Tapi, kelengkapan survival kit. Pesawat itu membawa survival (biasanya kalau terbang di wilayah, red) lautan dan daerah kutub," ujarnya membeberkan.
Di sisi lain, pada Selasa (14/5) tim evakuasi berhasil menemukan CVR yang kemudian kini sudah berada di KNKT untuk dilakukan pemeriksaan.
Tatang menyatakan, CVR sudah di-download di KNKT. Menurut dia, serial number code yang dibutuhkan untuk memeriksa CVR itu juga sudah dikirim oleh Rusia ke Jakarta.
"Rusia kirimkan itu (serial number code), tadi malam sudah sampai ke Jakarta. Tadi pagi, diserahkan ke KNKT dan (CVR) di-download. Isinya masih bagus dan terlindungi oleh Undang-undang kita bahwa itu tidak untuk dipublikasikan tapi untuk kepentingan investigasi," kata Tatang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Evakuasi Dihentikan, FDR Terus Dicari
Redaktur : Tim Redaksi