Akuisisi Petrosea jadi Langkah Strategis Indika

Senin, 23 Maret 2009 – 18:30 WIB
JAKARTA - Akusisi yang dilakukan PT Indika Energy Tbk (INDY) terhadap PT Petrosea Tbk (PTRO), merupakan langkah siginifikan untuk membawa perubahan yang lebih baik di masa mendatangIndika diprediksikan bisa menjadi pemain utama bidang energi di Indonesia.

Hal ini diutarakan oleh analis investor Mandiri Sekuritas, Jerome Jovellana, ketika menanggapi rencana akuisisi INDY terhadap 81,95 persen saham milik Clough International dengan total nilai USD 83,8 juta

BACA JUGA: Krisis, Kiriman Uang TKI Dongkrak PAD

"Saya yakin langkah ini memang akan mendatangkan value added yang menjanjikan bagi Indika," katanya (23/3).

Jerome mengatakan, bahwa dengan posisi PTRO yang merupakan perusahaan berpengalaman dalam bidang rekayasa tekhnik, akan memberikan kontribusi positif atas rencana INDY untuk mendiversifikasi dan mensinergikan usahanya dengan maksimal
Sebagai contoh katanya, adalah di bidang pengembangan minyak dan gas lepas pantai.

Selain itu, langkah korporasi tersebut juga dipercaya sejalan dengan strategi petumbuhan INDY untuk fokus di bisnisnya, yakni bidang energi atau sumber daya alam, serta jasa dan infrastruktur ke depannya

BACA JUGA: Mandala Target 5 Juta Penumpang

Bahkan tidak tertutup kemungkinan perusahaan tersebut menuju bisnis tambang batubara.

"Petrosea itu perusahaan besar
Jadi, corporate action itu jelas sangat bagus bagi peningkatan kinerja Indika untuk long term, karena potensi value added juga besar sekali

BACA JUGA: Bisa Serap 309 Ribu Pekerja

Langkah kongkrit ini sangat bagus bagi perusahaaan," kata Jerome di Jakarta, Senin (23/3).

Hal senada juga diungkapkan pangamat pasar modal dari BNI Securities, M Al Fatih, yang menyebut port folio INDY ke depannya bisa dijadikan alternatif investor untuk menanamkan modalnya di industri pasar modalLangkah INDY katanya, merupakan usaha perseroan untuk meningkatkan kinerjanya, terutama dengan menggairahkan pergerakan sahamnya yang diketahui selama ini kurang begitu aktif.

"Kalau dilihat dari tujuannya, kan sudah kelihatan bahwa INDY ingin memperluas core usahanyaMungkin (saja) buat batubara, meskipun masih di lingkup energi jugaTapi ini nanti akan saling melengkapi,” kata Al Fatih.

Al Fatih juga menegaskan bahwa lengkapnya core bisnis yang dimiliki oleh INDY, nantinya diperkirakan akan menguatkan posisi perusahaan iniDia juga menyatakan, bahwa untuk bisnis batubara, saat ini memang mengalami kenaikan signifikan akibat meningkatnya volume permintaan dari industri, baik dari dalam dan luar negeri.

"Di samping harganya yang juga terus mengalami perbaikan, hal ini juga dipastikan akan menekan resiko kinerja perusahaanKalau mereka komplit, akan kuat sekaliMisalnya suatu saat harga batubara turun pun, mereka masih mempunyai bisnis minyak atau gas yang akan menutupinya," paparnya.

Sebelumnya, anak usaha Indika Energy, PT Kideco Jaya Agung (Kideco), juga diketahui mencatat penerimaan laba USD 229,4 juta pada tahun 2008, atau naik signifikan 141,47 persen dibandingkan pencapaian akhir 2007 yang senilai USD 95 jutaAtas gapaian ini, Kideco pun membagikan dividen sebesar USD 210 juta kepada para pemegang sahamnya, yang disetujui dalam RUPS pekan laluBesaran dividen yang disetujui ini merupakan 91,5 persen keuntungan bersih Kideco selama 2008.

"Indika Energy, sebagai pemegang 46 persen saham Kideco, akan menerima dividen sejumlah USD 96,6 juta, yang akan dibayarkan pada Maret dan Juni 2009Tambahan dana ini akan memperkuat kas kami," kata Mr Arsjad Rasjid, Presiden Direktur Indika Energy.

"Kami sangat puas dengan kinerja Kideco yang melebihi ekspektasi kami selama 2008 kemarinVolume penjualan mencapai 21,7 juta ton, dengan rata-rata harga penjualan USD 49,9 per ton, atau naik 46,3 persen dari USD 34,1 pada 2007Produksi juga meningkat menjadi 22 juta ton, dari 20,5 ton pada periode yang sama (tahun lalu)," tambah Azis Armand, CFO Indika Energy(esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adhi Karya Bagi Hasil Sukuk Rp3,44 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler