SURABAYA - PT ANZ Panin Bank (ANZ) makin seriusi sektor retailIni setelah Bank yang 80 persen dikuasai ANZ Group mengakuisisi Royal Bank Scotlandia Indonesia (RBS) 14 Juni lalu
BACA JUGA: Sari Roti Ekspansi di Semarang dan Medan
CEO ANZ Indonesia Joseph Abraham menyebut RBS adalah salah satu bank asing di Indonesia yang telah berkiprah di sektor retail
BACA JUGA: Mbak Tutut Kembali Kuasai TPI
Sedangkan, ANZ baru memiliki 10 kantorBACA JUGA: Batik Printing Marak, Disperindag Warning Perajin
Ini makin mendekatkan diri kepada nasabahKhususnya, sektor retail," tutur Abraham usai meresmikan pergantian nama kantor cabang ANZ baru yang sebelumnya RBS di Jl Pemuda, Surabaya.Direktur Perbankan Ritel ANZ Indonesia, Anthony Soewandy menyebut komposisi nasabah ANZ adalah 60 persen corporate dan sisanya retailKedepannya, lembaga keuangan yang berpusat di Australia itu berharap kontribusi menjadi imbang"Saat ini, nasabah kami adalah 32 ribu orang," cetusnya.
Sampai akhir Mei, total Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah Rp 19 triliunKhusus, Surabaya mencapai Rp 2,3 triliunDengan penyaluran kredit hingga Rp 15 triliun dan LDR (rasio simpanan dan kredit) 95 persen"Salah satu yang kami incar adalah kelompok high end dengan simpanan minimal Rp 500 juta," tuturnya.
Sekarang, jumlah nasabah premium mencapai 22 persenSedangkan target dengan adanya cabang baru di Surabaya, ANZ berharap bisa meningkatkan nasabah premium diangka 25 persenSalah satu, strategi menjaring nasabah tersebut perbankan terus mengembangkan layanan yang dikenal dengan nama wealth management"Potensi pasar pasar wealth management disini cukup besar seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi," ujarnya
Diakui Anthony, alasan dipilihnya wealth management karena berdasarkan pengalaman 3 tahun lalu, banyak masyarakat Indonesia memarkir dananya diluar negara Indonesia seperti Singapura"Untuk nasabah retail and wealth, kami tidak sekedar menjual produk tapi, kepercayaanIni didukung oleh posisih ANZ Group sebagai salah satu dari 11 bank teraman di dunia yang memiliki rating AA," pungkasnya(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pancing Investor, Indonesia Harus Berbenah
Redaktur : Tim Redaksi