Akun BEM UI Diretas, Anak Buah AHY Langsung Kaitkan dengan Penguasa

Senin, 28 Juni 2021 – 20:50 WIB
Jubir Agus-Sylvi, Rachland Nashidik. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyatakan peretasan akun sosial media milik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bukan sebuah kebetulan.

Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu melihat ada kesamaan yang mencolok dengan sejumlah peristiwa sebelumnya.

BACA JUGA: Menanggapi Kritik BEM UI kepada Jokowi, Ferdinand Pakai Istilah Pengecut

"Kritik warga pada otoritas politik, peretasan selalu dialami oleh pengkritik. Dulu mahasiswa UGM mengalami. Wartawan TEMPO juga mengalami. Dan sekarang BEM UI," kata Rachland dalam keterangan tertulisnya yang diterima JPNN.com, Senin (28/6)

Dia menyimpulkan kejadian ini bersifat sistematik dan bagian dari upaya kuasa untuk mendisiplinkan warganya ke dalam kepatuhan politik.

BACA JUGA: SETARA Nilai Kritik BEM UI kepada Jokowi Bagian dari Kebebasan Berpendapat

"Bila itu benar, maka kita berhadapan dengan masalah yang sangat serius," lanjutnya.

Masalah yang disebut Rachland yakni upaya represi terhadap kebebasan berpendapat dan menyatakannya, yang dilakukan dengan cara menjajah hak atas privasi warga negara.

BACA JUGA: Menanggapi Kritik BEM UI kepada Jokowi, Hendri: Lampu Kuning tuh

"Keduanya adalah hak konstitusional kita. Ini adalah pelanggaran dobel," sambungnya. 

Rachland menjelaskan kejadian serupa bisa dialami siapa saja, termasuk pada parpol koalisi pemerintah plus anggota DPR. Apalagi selambatnya tahun 2023 nanti, pasti akan terjadi hal yang alami, yakni melebarnya jarak politik antara parpol dengan pemerintah, karena agenda lima tahunan pemilihan presiden. 

"Menurut saya, ini tidak boleh dianggap enteng," tegasnya.

Dia menyebutkan, anggota DPR mungkin bisa memanfaatkan hak interpelasi untuk menanyakan masalah ini pada pemerintah. 

"Memang belum tentu benar bahwa pemerintah adalah pelakunya. Tapi kasus-kasus peretasan yang berkesan sistematik itu juga rasanya mustahil dilakukan tanpa alat," tutur Rachland Nashidik. (mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler