jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengomentari dugaan peretasan yang dialami pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Rachland menyebut peretasan merupakan upaya untuk menekan kebebasan sipil.
BACA JUGA: Warga Depok Sebaiknya Tahu Kebijakan Baru Wali Kota ini
Menurutnya, peretasan data-data pribadi para pengkritik pemerintah kemungkinan bukan sebuah kebetulan, karena kejadian itu membentuk pola yang sistematis.
Dugaan peretasan terhadap akun media sosial sejumlah pengurus BEM UI terjadi setelah mereka mengunggah kritik terhadap Presiden Joko Widodo dengan kalimat Jokowi: King of Lip Service di Instagram.
BACA JUGA: WNI Terdampak COVID-19 di Malaysia Dapat Bantuan Sembako
“Tiap kali ada kontroversi publik yang dipicu kritik warga pada otoritas politik, peretasan selalu dialami oleh pengkritik."
"Dulu mahasiswa UGM, wartawan TEMPO juga, dan sekarang BEM UI. Kesimpulannya, bisa jadi kejadian ini bersifat sistematik,” ujar Rachland Nashidik dalam keterangannya, Senin (28/6).
BACA JUGA: Lanudsri Lakukan Langkah Penting Sebelum Menggelar Serbuan Vaksinasi
Menurut dia, peretasan yang dilakukan dengan cara mengambil data-data pribadi dan melanggar privasi warga terutama pada pengkritik, dapat berpotensi menekan hak warga bebas berpendapat.
Jika benar demikian, kata Rachland, maka ada masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama.
“Menurut saya, ini tidak boleh dianggap enteng. Kejadian ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada partai politik koalisi pemerintah dan anggota DPR,“ ucapnya.
Rachland berharap partai politik dapat mendorong kader-kadernya di DPR RI untuk menyuarakan masalah peretasan itu.
“Penting bagi tiap partai politik untuk menggunakan fraksinya di DPR untuk menyoal masalah ini."
"Jangan sampai mereka ikut menjadi korban hanya karena memiliki pilihan politik yang berbeda,” katanya.
Rachland menambahkan, para anggota dewan patut curiga pelaku peretasan bukan kelompok warga biasa, karena mereka membutuhkan alat dan modal khusus untuk melakukan peretasan secara sistematis.
Sebelumnya, akun WhatsApp sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) diretas oleh pihak yang belum diketahui pada Senin (28/6).(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang