jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 berdampak besar pada kinerja Garudafood. Ini dilihat dari kinerja perusahaan pada semester 1-2020 yang menunjukkan tren perlambatan penjualan sebagai dampak pandemi.
Dalam laporan keuangan Garudafood periode Juni 2020, tercatat perusahaan mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 8,38 persen menjadi Rp3,914 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp4,270 triliun.
BACA JUGA: Inilah Produk Terbaru Garudafood di Masa Pandemi COVID-19
Sedangkan laba bersih terkoreksi 49,77 persen menjadi Rp115 miliar dari periode Juni tahun lalu Rp229 miliar.
Total aset tumbuh sebesar 8 persen atau sebesar Rp5,468 triliun yang terdiri atas total liabilitas sebesar Rp2,874 triliun dan total ekuitas sebesar Rp2,594 triliun.
BACA JUGA: Garudafood Membagikan Produk Mamin kepada Masyarakat Terdampak COVID-19
Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengungkapkan, pandemi COVID-19 dampaknya cukup signifikan pada seluruh sektor industri.
Salah satunya industri makanan dan minuman sehingga saat ini bisnis pun belum bisa pulih seperti sedia kala.
BACA JUGA: Haris Azhar: Saya Mencurigai Ada Siasat Jahat
Meski begitu dia optimistis, perekonomian di 2021 bisa berangsur membaik sehingga bisnis Garudafood dapat bertumbuh di tahun 2021.
"Kami tetap optimistis dan cermat untuk menangkap setiap peluang dalam mengembangkan bisnis Garudafood salah satunya melalui open collaboration strategy," kata Hardianto Atmadja dalam Public Expose secara virtual, Selasa (27/10).
Dia menambahkan, di penghujung tahun 2020, Garudafood merealisasikan rencana aksi korporasinya yaitu pengambilalihan 55% saham PT Mulia Boga Raya Tbk (MBR) pada 14 Oktober lalu.
Total transaksi senilai Rp953.700.000.000 dengan jumlah saham seluruhnya 825.000.000.
MBR merupakan produsen dalam industri pemrosesan keju dengan merk keju Prochiz yang sudah dikenal masyarakat Indonesia melalui berbagai varian produknya yakni Prochiz Cheddar, Prochiz Gold Cheddar, Prochiz Slice, Prochiz Gold Slice, Prochiz Easy Melt, Prochiz Spready yang cocok sebagai selai pada roti serta Prochiz Mayo yaitu mayonaise untuk salad dressing maupun pendamping makanan lainnya.
Melalui akuisisi ini laporan keuangan Garudafood akan dikonsolidasikan dengan MBR yang akan berdampak pada peningkatan laba dan penjualan Garudafood.
Ke depannya, Garudafood akan mensinergikan bisnis keduanya dalam hal kegiatan operasional seperti pengembangan produk, aktivitas marketing hingga end-to-end supply chain. Serta menerapkan strategi komplementer untuk pengembangan dan perluasan jaringan usaha baik di domestik maupun internasional.
Sebelumnya, strategi open collaboration juga dilakukan Garudafood dengan menggandeng partner global yang telah sukses mengembangkan merek Bugles melalui produk Garuda O’Corn yang merupakan produk inovatif sebagai salah satu cara me-leverage brand Garuda ke kategori non-peanut.
Sepanjang 2020, Garudafood tercatat telah merilis produk baru pada 2 kategori berbeda yaitu Chocolatos Milk Drink dalam kemasan Tetra Pak untuk kategori dairy serta Garuda Potato dan Garuda O’Corn di kategori snack. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad