jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan imbauan dalam rangka menekan penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.
Mulai dari penerapan physical distancing, anjuran mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, larangan mudik hingga penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia.
BACA JUGA: RS Siloam Surabaya Serahkan 1.000 VTM Swab kepada Bu Risma
Hingga saat ini, cara tersebut mampu melandaikan kurva penambahan kasus positif COVID-19 secara harian.
Namun di sisi lainnya, kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada perekonomian masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Seperti Ini Bentuk Apresiasi Garudafood terhadap Tenaga Medis dan Sukarelawan Corona
Dian Astriana-Head of Corporate Communication & Relations Garudafood menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi saat ini.
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) bersama berbagai lembaga, instansi, komunitas dan organisasi kemanusiaan di Indonesia salah satunya Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) selaku mitra eksekutor di lapangan dalam menyalurkan sebanyak total 34.000 karton produk makanan dan minuman Garudafood.
BACA JUGA: Pasien COVID-19 Pulang Usai Isolasi, Sampai di Rumah Langsung Terhenyak, Ya Ampun
Bantuan kali ini difokuskan bagi mereka yang terdampak langsung baik secara ekonomi maupun sosial.
Seperti para ojek online, sopir taksi, penghuni panti sosial dan panti disabilitas, komunitas pemulung serta masyarakat sekitar kantor pusat dan pabrik Garudafood.
Bantuan tersebut didistribusikan secara berkala dan bekerja sama dengan seluruh pabrik Garudafood di seluruh Indonesia, lembaga dan komunitas sosial, kepala desa hingga ketua RT dan RW serta jajaran Muspika lainnya (Musyawarah Pimpinan Kecamatan).
Sebelumnya, Garudafood telah menyalurkan 5.620 karton produk kepada tenaga medis dan relawan sebagai garda depan yang tengah berjuang melawan wabah pandemi ini.
"Tidak seorangpun menyangka dan benar-benar siap menghadapi pandemi ini. Oleh karena itu, kami memberikan bantuan produk Garudafood kepada masyarakat yang terdampak langsung akibat bencana ini," kata Dian Astriana, Jumat (8/5).
Dian menyebutkan, langkah sigap tersebut merupakan bentuk upaya dan keseriusan Garudafood dalam wujud kebersamaan melawan wabah Covid-19 tanpa memandang suku, agama dan ras tertentu.
Baik dari sisi mitra eksekutor distribusi bantuan maupun kelompok masyarakat yang menerima bantuan.
"Semua kami rangkul termasuk dengan KBI yang memiliki visi yang sama dan merupakan organisasi yang bersifat inklusif. Kami sudah bermitra cukup lama hampir dua dasawarsa dalam setiap bencana yang terjadi di Indonesia," terangnya
Amin Untario, Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia menyebutkan, KBI telah membentuk Posko KBI Peduli Dampak Covid-19 di 24 provinsi di Indonesia. Ini sebagai upaya membantu dan mendukung pemerintah dalam mengatasi situasi sulit dan tidak biasa akibat pandemi Covid-19.
Amin mengatakan, berbagai kegiatan kemanusiaan telah dilakukan. Mulai dari melakukan pembagian nasi bungkus, sembako, masker kain, penyemprotan disinfektan, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan tak lupa edukasi kepada masyarakat sesuai dengan arahan pemerintah tentang protokol kesehatan.
"Kami juga melakukan kolaborasi dengan Garudafood dan telah menyalurkan bantuan produk makanan dan minuman Garudafood di 6 provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, kepada masyarakat ekonomi lemah yang terdampak," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Dian, untuk proses penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dengan kolaborasi bersama lembaga kemanusiaan tersebut dan dilakukan dengan tetap mengikuti protokol pemerintah yaitu penerapan physical distancing, penggunaan masker kain dan juga sarung tangan.
Sebagai produsen makanan dan minuman, Garudafood akan terus berupaya membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yaitu dengan memastikan seluruh produknya tetap ada di pasar dan operasional bisnis juga berjalan baik serta mengikuti aturan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad