Al-Quran dari Marmer, 10 Tahun Baru Selesai 12 Juz

Sabtu, 17 April 2021 – 16:03 WIB
Nur Hidayat Siba menunjukkan Al-Qur'an marmer buatannya di Masjid Al Muhtaram, Kajen, Kabupaten Pekalongan. Foto: NANANG RENDI AHMAD/JAWA POS RADAR SEMARANG

jpnn.com, PEKALONGAN - Nur Hidayat Siba mencicil membuat Al-Qur'an berbahan batu marmer.

Sejak 2011, karya seninya itu baru rampung 12 juz.

BACA JUGA: Lihat, Tugu Al-Quran Tertinggi di Dunia Ada di Bogor

Batu marmer bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an itu terpajang di serambi utara Masjid Al Muhtaram, Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Berukuran 60 x 90 sentimeter. Tebal dua sentimeter.

BACA JUGA: Ditangkap Polisi, Penginjak Al-Quran Menangis

Batu marmer itu dipajang sejajar memanjang.

Ada yang ditata dengan gaya lain.

BACA JUGA: BACALAH! Sejarah Penyusunan Al Quran

Beberapa jemaah Masjid Al Muhtaram tersita perhatiannya, Rabu (14/4) lalu.

Pengin memandangi Al-Qur'an batu marmer itu lebih dekat.

Nur Hidayat Siba si pembuat Al-Qur'an dari batu marmer itu juga pengurus takmir Masjid Al Muhtaram Kajen.

Sehari-hari, ia bekerja sebagai perajin prasasti. Dia Menerima jasa pembuatan prasasti pahatan untuk berbagai keperluan. “Saya mulai membuatnya sejak 2011,” kata pria jebolan Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini.

Hidayat membuat kerajinan itu dari bahan batu marmer alami.

Dia merasa senang, karena ia sering melihat kerajinan itu dibaca-baca oleh jemaah dan anak-anak TPQ.

“Ya, meski baru ada 12 juz,” ucap pria berjenggot ini.

Hidayat mengakui, lamanya merampungkan kerajinan itu karena berbagai kendala.

Selain karena hal-hal teknis, juga karena masalah mood dan dana.

Namun ia bertekad akan merampungkan membuat hingga 30 juz. Awalnya, pembuatan kerajinan itu menggunakan dana pribadi. Namun, ada donasi dari banyak pihak. Hal itu yang membuat Hidayat makin semangat menuntaskan obsesinya.

Untuk per lembar marmernya, kata Hidayat, butuh biaya Rp 1,7 juta.

Itu jika menggunakan batu marmer dari Tulungagung.

Jika marmer impor dari Italia, per lembarnya mencapai Rp 2,1 juta.

“Jadi kalau 30 juz, bisa habis Rp 1 miliar,” katanya.

Awalnya, Hidayat butuh waktu sembilan hari untuk merampungkan satu lembar. Karena menggunakan alat yang masih tergolong manual.

Namun, beberapa tahun lalu, sejak mendapat bantuan alat cutting sticker, satu lembar hanya butuh waktu satu sampai dua hari.

Meski demikian, kesulitan tetap mengadang. Terutama, kata dia, masih saja ada huruf atau tanda baca yang kurang.

“Kadang sudah dirasa kelar. Ketika diteliti lagi, ternyata ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki,” jelasnya.

Jika selesai 30 juz, kata Hidayat, akan ada 620 lembar batu marmer.

Maka berat total semua marmer ditaksir mencapai 14 ton.

“Ya, Bismillah, doakan saja saya bisa merampungkannya,” kata dia.

Al-Qur'an dari batu marmer bikinan Hidayat itu mendapat apresiasi dari banyak orang.

Salah satunya dari Eka Wahyu Prabowo.

ASN Pemkab Pekalongan yang biasa salat di Masjid Al-Muhataram itu mengaku kagum dengan karya Hidayat. Ia bahkan berharap karya seni itu bisa menjadi ikon di Kabupaten Pekalongan.

“Ini luar biasa. Sepertinya pertama di Kabupaten Pekalongan,” katanya. (nanangrendiahmad/aro/radarsemarang)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler