jpnn.com - NONGSA - Hujan deras yang mengguyur kota Batam kemarin (13/12) mengakibatkan sejumlah kawasan kebanjiran. Perumahan bahkan pelabuhan ikut terendam. Salah satunya terjadi di Perumahan Taman Laguna Indah, Tanjungriau, Minggu (13/12).
Air menggenangi rumah warga setinggi paha orang dewasa. Warga terpaksa mengevakuasi beberapa barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.
BACA JUGA: Ditelpon Rektor Bodong, Sang Guru Percaya Saja, Belasan Juta pun Raib
"Lagi mindahin TV dan barang yang lain ke atas, biar tidak kena air," kata Suparno warga Taman Laguna, Tanjungriau seperti dikutip batampos.co.id (group JPNN.com), Minggu.
Lurah Tanjungriau, Salmadi mengatakan, lokasi perumahan tersebut termasuk rendah serta kawasan itu cukup padat. "Disini sangat padat perumahan warga," ujarnya.
BACA JUGA: Duh, Sehari Ada Empat Rumah Ludes Terbakar
Selain itu kata Salmadi banjir juga diakibatkan banyaknya tumbuhan eceng gondok yang tumbuh memenuhi parit, sehingga menyumbat saluran air.
Daerah ini memang menjadi langganan banjir, warga sudah sering membersihkan eceng gondok yang tumbuh di parit.
BACA JUGA: 50 Persen Obat Tradisional yang Dijual Online Adalah Palsu
"Tumbuhan ini cepat kali berkembang, walau warga sudah sering membersihkan," ungkapnya.
Ia berharap pihak developer bisa segera melakukan perbaikan pada parit seperti mengeruk dan membuang eceng gondong yang ada di sekitaran parit.
Sementara itu Camat Sekupang Zurniati menghimbau kepada pihak developer yang akan membangun lebih memperhatikan infrastruktur seperti parit, hingga saluran air atau drainase.
"Jangan asal bangun saja, nanti kalau Banjir warga ngadunya sama kami juga," katanya.
Terpisah, area parkir Pelabuhan Telagapunggur juga digenangi lumpur. Lumpur ini berasal dari jalan pembenahan Terminal Domestik Pelabuhan Telagapunggur itu sendiri.
Adanya lumpur ini membuat sejumlah penumpang resah. Dimana saat memarkirkan kendaraannya, para penumpang langsung menemukan lumpur yang tergenang hampir setinggi 5 cm itu.
"Dalam bulan ini setiap sasya ke Pelabuhan selalu banjir. Bukan kendaraan saja yang kotor, kaki juga," kata Ilham, salah seorang penumpang, Minggu (13/12) siang.
Hal senada dikatakan Rasyid, salah seorang pedagang sekitar. Ia mengatakan genangan air dicampur tanah tersebut sudah menjadi pemandangan biasa di Pelabuhan Telagapunggur dalam waktu 4 bulan belakangan.
"Kalau banjir sudah lama terjadi. Tapi yang bercampur lumpur sejak ada pembangunan jalan juga ke Kampung Tua dan perbaikan area parkir," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelabuhan Telagapunggur, Sohirnade mengatakan banjr lumpur itu penyebab utamanya akibat terseumbatnya saluran air yang melalui perumahan warga. Sehingga air yang mengalir meluap dan tumpah ke Pelabuhan.
"Saya sudah kasih pengertian juga kepada masyarakat agar saluran airnya dibuka. Tapi namanya masyarakat, bukan wewenang kita," kata Sohirnade.
Ia menambahkan pihak Pelabuhan sendiri sudah berusaha keras melakukan upaya agar banjir ini tidak terjadi lagi. Seperti perbaikan saluran air lama yang menuju ke laut.
"Sudah kita buat aliran air baru dan yang lama dikorek. Kasihan juga penumpang, tapi beginilah kondisinya," terangnya.
Sohirnade menghimbau kepada para penumpang untuk memaklumi kondisi di pelabuhan saat ini. Ia berjanji akan mengatasi permasalahan ini dalam waktu dekat.
"Tapi kalau terjadi banjir hanya beberapa jam saja dan akan kering lagi," tutupnya.
Pantauan Batam Pos (group JPNN.com) di jalan raya Marina, Sekupang, air setinggi paha orang dewasa menggenang ruas jalan tersebut. Kondisi ini memaksa sebagian pengguna memutar.
Akan tetapi, sebagian lagi juga memaksanakan diri hingga menyebabkan motor mereka mogok di tengah banjir.
Para pemilik motor yang awalnya ingin cepat sampai tujuan malah terpaksa mendorong motor mereka yang mogok itu. Hal ini setelah mesin atau knalpot motor yang dipaksa menerobos banjir itu kemasukan air banjir. "Mogok mas, saya kira gak dalam," ujar seorang pengendara.
Selain motor,sebuah mobil SUV juga nekat menerobos jalan ini, namun ketika di pertengahan banjir, mobil mati sehingga harus didorong keluar. Amri pengendara mobil mengaku mengaku biasa menggunakan akses jalan tersebut untuk berangkat menuju kantornya di Tanjunguncang.
"Kalau mutar lebih jauh lagi," ujar Amri.
Sementara itu, Anto, warga sekitar mengaku jalan Marina, Sekupang ini sudah sering terjadi dan langganan di musim hujan. Banjir ini terjadi karena parit dan drainase sepanjang jalan tidak sanggup menampung volume air hujan. "Disini langganan banjir mas," ujarnya.
Di depan pintu masuk Perumahan Victoria, Batuaji juga banjir. Akibatnya, puluhan motor yang ingin masuk ke perumahan harus menunggu air susut. Lalu di perumahan Laguna, air sedalam 50 cm merendam perumahan. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun belasan rumah terendam air.(cr17/opi/rng/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah, Ternyata Mayoritas Temuan Jamu Dicampur Bahan Kimia
Redaktur : Tim Redaksi