jpnn.com - LHOKSEUMAWE – Seorang perempuan yang juga kepala SDN 15 Muara Dua, Kota Lhokseumawe, inisial De, mengaku pernah diajak bermesraan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat, Rus.
De membeber peristiwa yang dialaminya kepada sejumlah wartawan, Sabtu (30/1) di sebuah cafe di Lhokseumawe.
BACA JUGA: Bentrok Pemuda Pancasila v IPK, Bukti Kapolda tak Punya Wibawa
De mengaku kerap mendapat telpon dari rus yang mengajak bertemu berdua. Kisah berawal saat De masih sebagai Kepsek SDN 14 Muara Dua, menghadap Rus untuk membahas kegiatan ekstra kulikuler sekolah.
Setelah berbincang-bincang menyangkut kegiatan sekolah di dalam ruangan kepala dinas pendidikan, de terkejut dengan arah pembicaraan rus.
BACA JUGA: Lagi, Beruang Madu Ditangkap Warga
“Saya kaget, spontan saja Pak Rusli, mengeluarkan kata-kata ajakan untuk berhubungan badan dengan saya,” ucap De yang didampingi dua rekannya.
Dirinya sambung De, pernah minta izin kepada Rus sehubungan dengan rencananya hendak ke Banda Aceh. Yakni untuk mendampingi murid sekolahnya untuk mengikuti perlombaan O2SN mewakili Kota Lhokseumawe.
BACA JUGA: Polisi Masih Minim Tangani Kasus Korupsi
Rus mengizinkan, serta mengatakan nanti segera menyusul ke Banda Aceh. Namun setiba di Banda Aceh, Rusli terus menelpon dirinya berkali-kali. “Bahkan saya diminta meminta datang ke kamar hotelnya,” aku De.
De saat itu menginap di rumah saudaranya di Banda Aceh. Merasa terganggu dan tidak nyaman selalu mendapat telpon, dia berupaya terus menghindar dan tidak mau melayani telpon tersebut.
“Sebab pembahasannya bukan dalam konteks masalah pekerjaan, tetapi mengajak untuk berduaan,” tambahnya.
Oleh karena itulah, De menilai kalau mutasi dialaminya merupakan imbas dari kejadian tersebut. Mengingat selama ini dirinya tidak punya kesalahan yang fatal dalam bertugas sebagai Kepala SDN 14 Muara Dua. Kini dia dimutasi menjabat sebagai Kepala SDN 15 Muara Dua.
“Pada dasarnya, sebagai PNS, kita siap ditempatkan dimana saja, sesuai aturan yang berlaku. Tetapi, sangat kita sayangkan, jika pemicu mutasi didasari karena saya tidak mau diajak tidur sama beliau,”bebernya.
Rusli yang dihubungi terkait hal ini, membantah tudingan tersebut. Bahkan dirinya mengaku, itu cuma fitnah keji dilontarkan kepada dirinya. Serta mengatakan tidak mungkin melakukan hal yang tidak terpuji tersebut.
Rus mengakui kalau dirinya beberapa hari lalu memang ikut berangkat ke Banda Aceh, bersama dengan rombongan yang mengikuti even O2SN tingkat provinsi.
“Jelas saya tidak pernah melakukan atau meminta hal tercela tersebut. Itu, fitnah. Lagi pula selama di Banda Aceh, saya tidak pernah menjumpainya. Konon lagi meminta atau mengajaknya untuk berduaan bersama saya,” ucapnya. (agt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Luncurkan SMS Centre Terorisme
Redaktur : Tim Redaksi