jpnn.com, INDIA - Polisi di daerah Hyderabad melepaskan 34 ribu unit sepeda motor yang disita karena pelanggaran lockdown India yang dilakukan sejak 23 Maret 2020 lalu.
Langkah itu diambil menyusul adanya banding dari beberapa daerah di negara tersebut yang keberatan dengan kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Hubungi PM India, Jokowi Tanyakan Nasib Jemaah Tablig Asal Indonesia
Keputusan itu disampaikan Komisaris Polisi Hyderabad Anjani Kumar pada Senin (4/5) melalui akun pribadinya Twitter.
Anjani mengatakan, pelepasan motor yang disita sudah dilakukan beberapa hari terakhir.
BACA JUGA: Corona Merontokkan Pasar Otomotif India, Tak Satu pun Mobil Terjual
"Polisi Hyd telah merilis motor yang disita beberapa hari terakhir. Zona Timur 9.000 unit, Zona Barat 13.000 unit, Zona Selatan 8.000 unit, Zona Utara 1.700 unit, dan Zona Tengah 2.200 unit," ujarnya seperti dilansir Hindustan Times, Selasa (5/5).
Meski demikian, dia memperingatkan kepada pemilik motor bahwa lockdown masih berlaku di negara tersebut. Warga ditegaskan untuk tetap di rumah saja sebagai upaya melawan pandemi virus Corona
BACA JUGA: 350 Ribu Sopir Truk Merana Akibat Kebijakan Mendadak Pemerintah, Kelaparan dan Kehausan
Merawat sejumlah kendaraan yang disita juga menjadi masalah besar bagi polisi India. Kendaraan itu disimpan tidak hanya di kantor polisi, tetapi juga di halaman sekolah, taman, garasi pribadi dan bahkan di tempat-tempat terbuka.
Sejak lockdown diberlakukan, Polisi India diketahui telah menyita semua motor yang keluar tanpa alasan. Motor yang disita adalah yang keluar sejauh radius tiga kilometer dari kediaman sang pemilik.
Polisi menyatakan, bahwa kendaraan yang disita itu akan dilepaskan setelah pemiliki membayar denda ke pengadilan. Namun, kebijakan itu mendapatkan kecaman banyak warga dari berbagai daerah.
Sebab menurut pengakuan warga, banyak motor yang disita berada dekat dengan kediaman mereka. Warga pun saat penyitaan telah membeberkan alasannya untuk keluar karena kepentingan mendesak. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian