jpnn.com, MUNA - Sekelompok emak-emak di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, meluapkan amarahnya dengan nyaris menggulingkan mobil dinas yang disandera di daerah itu akibat jalan yang rusak parah dan tak kunjung diaspal, Senin.
Terlihat para kelompok emak-emak dan pria meluapkan kekesalan lantaran jalan poros di desa mereka tak kunjung diperbaiki.
BACA JUGA: Susi Pudjiastuti: Emak-Emak Selalu Ada Akal
Warga setempat melakukan aksi blokade jalan dengan membangun fondasi di tengah jalan kurang lebih setinggi 50 cm, membentang batang kayu, hingga menyandera kendaraan dinas baik roda dua dan roda empat yang melintas.
Tak hanya disandera, seorang ibu-ibu juga terlihat naik ke atas mobil dinas tersebut dan melakukan beberapa lompatan di atas kendaraan itu.
BACA JUGA: 2 Pelaku Penjambretan Spesialis Emak-Emak Bonyok Diamuk Massa
Sekelompok warga itu kemudian berusaha menggulingkan mobil berwarna hitam itu dengan mengangkatnya menggunakan tangan kosong.
Setelah berhasil diangkat, mobil itu lalu dimiringkan kemudian diganjal dengan beberapa batang kayu.
BACA JUGA: Emak-Emak Asyik Mengobrol Tanpa Bermasker, Pak Kapolsek di Samping Mereka, Selanjutnya...
Diketahui kendaraan dinas itu milik kepala Dinas Lingkungan Hidup Buteng bahkan, lima sepeda motor operasional milik staf Dinas Pariwisata Muna Barat (Mubar), dan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan Muna ikut disandera mereka.
Warga setempat mulai memblokade jalan sejak 9 Agustus 2021. Mereka kesal sebab jalan sepanjang 3-4 kilometer berstatus jalan provinsi yang menghubungkan Desa Wakumoro dan Desa Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, tak kunjung diperbaiki.
Wa Lidai salah satu warga setempat mengaku kondisi jalan rusak yang parah itu terjadi sejak hampir puluhan tahun namun tak kunjung diperbaiki.
"Bukan lagi tahunan tetapi sudah mau puluhan tahun, sudah mau puluhan tahun jadi begini-begini saja, tidak pernah diperhatikan untuk Desa Wakumoro dan Desa La Iba," kata dia.
Dia berharap, jalan di daerah itu segera diperbaiki sehingga masyarakat tidak lagi terkena debu atau mandi lumpur ketika melintasi jalan tersebut.
"Orang yang di sini setengah mati, katanya mau di aspal tapi janji terus, sampai kapan janjinya. Kalau panas makan debu kalau hujan, ya... mandi lumpur. Harapannya segera di aspal," kata dia. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Natalia