jpnn.com - Alamanda Diastari, 16, siswi SMAN 1 Bangli, Bali, tak menyangka bisa terpilih menjadi anggota Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) tingkat nasional 2019. Manda, sapaan akrabnya, punya keinginan duduk satu meja bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Dia pun menyimpan satu pertanyaan. Apa itu?
AGUS EKA PURNA NEGARA, Bangli
BACA JUGA: Mochammad Devano, Anggota Paskibraka 2019, Pengin Selfie dengan Presiden Jokowi
Minim pengalaman tak membuat I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari ragu. Dia memantapkan pilihan mendaftar sebagai anggota Paskibraka di Kabupaten Bangli. Padahal, dara asal Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli, itu tak punya pengalaman banyak soal kegiatan mengibarkan duplikat bendera pusaka.
Baru-baru ini, Bali Express (Jawa Pos Group) berbincang bersama gadis bintang kelas di SMA Negeri 1 Bangli. Pembawaannya ramah, santun, dan suka bercanda. Tapi di balik tingkah-polahnya, Alamanda Diastari dikenal tomboi di mata keluarga maupun teman sebayanya.
Keluarga memandangnya anak yang tak pernah neko-neko. Urusan sekolah maupun kegiatan yang disukai harus terlaksana.
"Saya orangnya gak bisa diem. Suka menjahili orang, banyak omong. Ya gak tahu dari segi apanya dibilang tomboi. Pernah di satu kesempatan, saya pakai dress. Teman-teman bilang Manda tumben feminin," celetuknya sambil tertawa.
BACA JUGA: Mochammad Devano, Anggota Paskibraka 2019, Pengin Selfie dengan Presiden Jokowi
Dara kelahiran 28 Februari 2003, itu berhasil menjadi wakil Bali bergabung ke dalam 70 anggota Paskibraka Nasional. Sebentar lagi dia akan merasakan atmosfer HUT Proklamasi RI ke-74. Menginjakkan kaki di Istana Merdeka adalah mimpinya. Kesempatan itu akan dia gunakan bertemu Presiden Joko Widodo.
Kata Manda, jika ada kesempatan santap siang bersama di satu meja, segudang pertanyaan sudah siap dilontarkan kepada mantan Wali Kota Solo itu. Salah satu yang ingin ditanya soal masa muda presiden.
Misalnya mengapa presiden gemar mendengar musik metal? Seberapa bandel Jokowi saat usia belasan tahun? Pengalaman unik apa yang paling banyak dialami sebelum menjabat presiden atau ketika sudah menjadi orang nomor satu di RI.
"Banyaklah. Kalau ada kesempatan ngobrol, lebih ingin nanya masa muda Pak Jokowi seperti apa. Terutama saat seumuran seperti Manda gimana," tanya si bungsu dua bersaudara dari I Dewa Agung Anom Sandiarta dan Ni Luh Putu Suastiari.
Siswi kelas XI Program IPA itu, melewati serangkaian tes dan latihan selama tiga pekan pada awal 2019 lalu. Mulai dari latihan fisik, tes wawasan berbangsa dan bernegara, tes kemahiran berbahasa Inggris, baris-berbaris, dan tes psikologi.
Dia bersama sembilan siswa-siswi lain asal Bangli (5 pasang) berhasil maju ke tingkat provinsi. Di sana, Manda dan perwakilan Bangli lainnya kembali diuji. "Cukup membuat fisik melelahkan karena sangat ketat," tutur Manda yang juga penghobi lintas alam.
Hasil definitif anggota Paskibraka Nasional diumumkan pada sesi penentuan akhir tingkat provinsi, 26 April 2019. Rasa tak percaya hinggap di benak Manda. Begitu juga kedua orangtuanya. Kabar ini juga sampai ke telinga orang nomor dua di Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.
BACA JUGA: 80%, Istana Negara dan Gedung DPR RI di Gunung Mas
"Pak wakil bupati beri pesan ke saya supaya jaga fisik. Jaga kesehatan. Orangtua saya juga begitu. Pokoknya jaga kondisi supaya di Jakarta siap ikut pelatihan-pelatihan itu," ungkap siswi yang kini aktif menjadi anggota OSIS di sekolahnya.
"Tidak boleh gugup. Malah harus jadi semangat. Manda harus bertanggungjawab. Menuntaskan tugas di negara. Manda malah lebih senang, bangga bisa ketemu Pak Jokowi," pungkas Manda yang akan berangkat ke Jakarta pada 25 Juli mendatang. (*/aim)
Redaktur & Reporter : Soetomo