jpnn.com - Mochammad Devano merupakan salah satu anggota Paskibraka yang akan bertugas pada Upacara HUT Kemerdekaan RI , 17 Agustus 2019 di Istana Negara. Kesempatan istimewa tersebut dia raih setelah menyisihkan ratusan peserta di tingkat Jawa Timur. Bagaimana siswa SMAN 1 Kota Batu ini akhirnya bisa terpilih?
MIFTAHUL HUDA - Kota Batu
BACA JUGA: Semoga Aksi Joni Menginspirasi Anak NTT Melakukan Perubahan
Perawakannya terlihat atletis. Dengan model rambut cepaknya, Mochammad Devano sudah terlihat seperti taruna militer saja. Tak salah jika tim Panitia Seleksi Nasional Paskibraka memutuskan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kota Batu itu untuk tampil saat upacara 17 Agustus mendatang di Istana Negara.
”Tanggal 15 Juli nanti saya mulai menjalani karantina di Diklat Paskibra di PP-PON Kementerian Pemuda dan Olahraga Cibubur,” ujarnya saat ditemui di rumah orang tuanya di Jalan Semeru, Keluharan Sisir, Kecamatan Batu, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: HNW: Rakyat Indonesia Harus Meneladani Para Pahlawan Bangsa
Remaja yang juga langganan juara atletik itu lantas menceritakan bagaimana dirinya terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka tingkat nasional.
BACA JUGA: Jangan Coba - coba Nyelonong ke Rumah Kiai Ma'ruf Amin, Ada Paspampres
BACA JUGA: Umat Katolik TNI-Polri Gelar Misa Syukur HUT RI ke-73
Kesempatan langka itu diraih Devano dengan usaha yang tak mudah. Mulanya, Devano mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) peraturan baris-berbaris (PBB) di sekolahnya. Di antara 31 temannya yang tergabung di ekskul PBB, dia ditunjuk sang pelatih untuk maju seleksi di tingkat kota.
”Dari seleksi di tingkat kota, terpilih 3 pasang untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi. Saya termasuk salah satunya,” imbuhnya.
Menurut dia, ada 38 kota/kabupaten di Jawa Timur yang mengirim perwakilannya masing-masing tiga pasang. Dari jumlah tersebut, jika diakumulasi total setiap kota dan kabupaten ada enam perwakilan siswa.
Artinya, Devano berhasil menyingkirkan 226 peserta yang mengikuti seleksi level provinsi. Hasil akhirnya, hanya ada satu pasang anggota Paskibraka provinsi yang melaju ke tingkat nasional.
”Ya, bersyukur sekali bisa mendapat kesempatan yang jarang ini. Padahal, saya tidak pernah fokus di Paskibraka yang mengutamakan baris-berbaris. Saya justru lebih banyak di bidang olahraga awalnya,” paparnya.
Putra bungsu dari pasangan Prayanti Sulistyawati dan Ahmad David ini mengaku benar-benar merasakan beratnya seleksi saat di tingkat provinsi. Selama dua hari, dia menjalani serangkaian tes seleksi di gedung karantina Islamic Center, Surabaya, akhir April lalu.
Mulai dari tes psikologi, tes bahasa Inggris, tes wawasan kebangsaan, dan yang paling berat tentunya tes fisik seperti lari, sit up, push up, dan shuttle run.
”Yang paling berat itu lari, kami diberi waktu 12 menit mengitari lapangan. Saya dapat 12 putaran. Ya, setara 3,5 kilometer,” kata alumnus SMPN 1 Kota Batu itu.
Untuk memantapkan mental dan fisiknya, Devano memutuskan ”puasa” makan makanan kesukaannya, yaitu nasi goreng. Hal itu dilakukan agar kondisi tubuhnya tetap fit hingga pelaksanaan upacara kemerdekaan.
”Saya kurangi makan nasi goreng karena tidak baik juga untuk fisik dan kualitas suara nanti. Karena perlu suara lantang dan jelas, ya terpaksa saya pantang makan itu,” jawabnya. Selain itu, dia mengatur pola tidur dan olahraga ringan. Mengingat pada 15 Juli merupakan pembagian tugas dalam formasi upacara perayaan kemerdekaan nanti.
BACA JUGA: Ananda Gagal PPDB Jalur Zonasi, tak Daftar ke Swasta karena Ortu tak Mampu
Devano menjelaskan, ada tiga bagian dalam formasi upacara di Istana Negara. Pertama pasukan 45, bertugas sebagai regu yang berada di barisan pengawal komandan upacara. Ada juga pasukan 8 yang bertugas membawa bendera pusaka dan 17 pasukan sisanya yang mengawal para pembawa bendera pusaka.
”Pemilihan pasukan itu satu jam sebelum upacara berlangsung. Artinya, semua bagian formasi wajib saya kuasai,” tutup siswa peraih reward ke Malaysia dari Pemkot Batu itu.
Menurut Devano, dia telah membulatkan tekad untuk tampil sesempurna mungkin saat bertugas sebagai petugas upacara di Istana Negara. Namun, dia juga menyelipkan harapan setelah selesai bertugas sebagai anggota Paskibraka Nasional. ”Di Istana Negara nanti saya ingin sekali bisa mengajak Pak Jokowi (Joko Widodo, Red) selfie,” ujarnya.
Selain itu, dia sangat berharap keikutsertaannya sebagai anggota Paskibraka Nasional melapangkan jalannya untuk bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
”Karena alumnus Paskibraka punya kesempatan lebih besar untuk bisa masuk ke sekolah militer,” harapnya. (*/c2/nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Harita Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-73
Redaktur & Reporter : Soetomo