jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara memutuskan tidak memenuhi undangan dialog dari Presiden Jokowi.
Koordinator Jawa BEM Nusantara Cahya Nugeraha Robimadin menyatakan, pihaknya bukan tidak mau berdialog dengan presiden, melainkan hanya menunda karena waktunya belum tepat.
BACA JUGA: Ananda Badudu Transfer Uang ke Mahasiswa Pemegang HT saat Aksi Demo
Alasannya, suasana masih berduka atas tewasnya dua mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yakni Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).
"Masing-masing aliansi tentu punya sikap. Di BEM Nusantara dan juga BEM Unesa bukan menolak, tapi menunda. Belum waktunya lah, karena lagi berkabung. Kawan UHO itu termasuk BEM Nusantara juga. Jadi BEM Nusantara belum bisa bertemu (Presiden)," ujarnya.
BACA JUGA: 3 Kasus Besar jadi Amunisi Menggoyang Presiden Jokowi
Cahya Nugeraha yang juga Presiden BEM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menyatakan, tidak ada syarat khusus yang diajukan BEM Nusantara untuk berdialog dengan Jokowi.
"Tidak ada syarat khusus dari BEM Nusantara. Kebetulan tadi malam kami sudah koordinasi dengan pengurus pusat di BEM Nusantara dan juga masukan dari kawan-kawan, kami belum bisa memenuhi undangan presiden," ucapnya.
BACA JUGA: Detik-detik Kapolresta Pekanbaru Pingsan di Tengah Kerusuhan Demo Mahasiswa
Lebih lanjut dia berharap Presiden Jokowi fokus menyelesaikan apa yang menjadi aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat melalui unjuk rasa di berbagai daerah, sebelum bertemu dengan BEM Nusantara. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo