Alasan Gubernur Jatim Belum Menetapkan SMA-SMK Libur Sekolah

Minggu, 15 Maret 2020 – 17:36 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belum menetapkan libur sekolah tingkat SMA-SMK terkait virus corona jenis baru, COVID-19. Ilustrasi Foto: Humas Pemprov Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga hari ini belum memutuskan untuk meliburkan sekolah tingkat SMA dan SMK, terkait mewabahnya virus corona jenis baru, COVID-19.

“Kalau untuk SMA dan SMK yang dalam kewenangan Pemprov, kami belum melihat urgensinya untuk meliburkan,” ujarnya kepada wartawan usai memimpin Rapat Koordinasi Teknis Rakornis Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (15/3).

BACA JUGA: BKN Siapkan Surat Edaran PNS Kerja di Rumah

Keputusan tersebut berbeda dengan kebijakan Pemkot Surabaya yang meliburkan seluruh aktivitas di sekolah mulai tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP mulai 16-21 Maret 2020.

Khofifah mengatakan, belum dikeluarkannya kebijakan tersebut karena sampai saat ini belum melihat terjadinya suatu kondisi yang begitu parah.

BACA JUGA: Pernyataan Nadiem Makarim soal Libur Sekolah Gara-gara Corona

“Semisal yang akan melakukan ujian adalah SMK maka tetap berjalan besok,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Kendati demikian, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan tak berhenti melakukan upaya pencegahan dengan menempatkan hand sanitizer dan air yang digunakan mencuci tangan sebelum masuk kelas.

BACA JUGA: Wirang Birawa Sebut Akan Ada Perempuan Temukan Vaksin Corona, Inisial A-I

Selain itu, kata dia, disiapkan masker bagi yang sedang batuk maupun pilek dan thermal gun untuk memeriksa suhu tubuh.

“Pastikan bahwa jarak antarbangku satu meter. Nanti juga akan dipastikan kembali bagaimana kesiapan-kesiapan SMK,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Khofifah juga berharap masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dengan menggelorakan pola hidup bersih dan sehat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Herlin Ferliana menyampaikan sampai saat ini Jatim belum ada yang berstatus suspect COVID-19. Namun terdapat 22 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11 orang pasien dalam pengawasan (PDP).

“Jatim masih aman dan belum ada yang positif. Kalau ada isu dua orang meninggal dunia karena COVID-19 itu tidak betul, karena pasien meninggal karena penyakit lain. Semoga di Jatim tak ada yang positif,” tuturnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler