Alasan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Butuh Mobil Dinas Baru

Rabu, 18 Agustus 2021 – 19:09 WIB
Mahyeldi Ansharullah (dua kanan) dan Audy Joinaldy (dua kiri). Foto: diambil darii Padek

jpnn.com, PADANG - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Wagub Audy Joinaldy menjadi sorotan nasional beberapa hari belakangan ini.

Hal itu lantaran Buya Mahyeldi dan Audy menggunakan haknya mendapatkan mobil dinas (mobnas) baru untuk Gubernur Sumbar dan Wagub.

BACA JUGA: Gubernur dan Wagub Sumbar Membeli Mobil Baru, Andre Rosiade Ungkit Pilkada 2020, Menohok

Padek melansir, pembelian dua kendaraan masing-masing Mitsubishi Pajero Sport Dakar untuk gubernur dan Hyundai Palisade untuk wakil gubernur itu menelan APBD Rp 2 miliar lebih.

Meski jadi perbincangan, Buya Mahyeldi menyebut bahwa pengadaan mobil baru itu memang sudah dianggarkan melalui APBD Provinsi Sumbar 2021 guna menunjang kinerja gubernur dan wakil gubernur.

BACA JUGA: Gubernur dan Wagub Sumbar Beli Mobil Baru, Andre Rosiade: Rasa Empatinya Kurang

Apalagi, mobil dinas yang digunakan gubernur Sumbar periode sebelumnya sudah tidak fix alias tak baik lagi.

Mantan Wali Kota Padang itu menyebutkan bahwa mobil dinas baru itu harganya justru di bawah dari yang telah dianggarkan.

BACA JUGA: Ada yang Berharap Anies Baswedan Berpasangan dengan Mahyeldi Ansharullah di Pilpres 2024

”Sudah dianggarkan. Saya lebih murah lagi di bawah yang sudah dianggarkan Rp 1,4 miliar. Seri di bawah itu. Mobil lama tidak fix, yang itu remnya blong segala macam dan tidak mungkin itu dipakai,” tutur Mahyeldi menjawab pertanyaan wartawan usai rapat paripurna DPRD Sumbar, Senin (16/8).

Sejumlah politikus dan pengamat menilai Mahyeldi dan Audy tak sepantasnya menggunakan haknya terkait mobnas baru di tengah masa pandemi ini.

Ketua DPR Gerindra Sumbar menyebut langkah Mahyeldi dan Audy saat ini kurang raso dan pareso.

Irwan Prayitno yang merupakan gubernur sebelumnya juga angkat bicara.

Menurutnya, meski sudah teranggar kepala daerah yang akan memakai bisa menolak untuk melakukan pengadaan. Karena, mobnas itu adalah hak.

”Sebetulnya, saya tidak ingin berkomentar banyak. Apalagi Gubernurnya se-partai dengan saya. Tidak ingin berkomentar di publik karena tak elok. Toh saya bisa langsung menghubungi Buya Gubernur,” tutur Irwan.

Namun, dirinya angkat bicara lantaran penganggaran terjadi pada masa pemerintahannya.

Dia menyebutkan, pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2000 Pasal 7 (1) berbunyi: Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disediakan masing-masing sebuah kendaraan dinas. Kendaraan dinas adalah hak bagi kepala daerah dan wakilnya. Maka wajib dianggarkan.

DPRD pasti setuju karena ini aturan bahkan saat pembahasan RAPBD 2021 lalu, yang bersemangat menganggarkan kendaraan dinas ini dari banyak partai. Karena, bisa jadi kawan separtainya yang akan menjadi gubernur dan wakil gubernur nantinya.

Setelah ketok palu (pengesahan) di DPRD dan dianggarkan, maka teserah kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk membeli atau memakainya.

Namanya hak, bisa saja ditolak. Anggaran yang ditolak bisa kembali dianggarkan melalui mekanisme normal yaitu anggaran perubahan atau di zaman Covid ini ada memfokuskan kembali anggaran.

"Saya dulu di tahun 2010 sempat menolak anggaran kendaraan dinas, dan akhirnya memakai mobil pribadi termasuk istri Gubernur. Saya pun menolak pembangunan rumah dinas Gubernur yang sudah tidak layak. Dalam perjalanan naik pesawat, saya pun menolak naik bisnis kelas. Tentu banyak juga hak gubernur yang ditolak,” ujarnya.

Gubernur Sumbar dua periode ini meminta, janganlah gubernur sebelumnya disalahkan dalam menganggarkan.

"Apa yang terjadi kalau pemda dan DPRD tidak menganggarkan hak kepala daerah dan wakil kepala daerah baru. Tentu, muncul lagi polemik dan masalah baru," ujarnya.

Anggota DPRD Sumbar Nofrizon menyesalkan pembelian mobnas baru gubernur dan wgub, karena sekarang ini masih dalam pandemi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

”Saya yakin gubernur dan wagub tahu beli dinas baru. Jika mobil rusak, kan bisa diperbaiki. Selain itu mobilnya banyak, tidak satu, silakan cek di garasi mobilnya,” katanya.

Menurut dia, anggaran dua mobnas baru itu Rp 2,9 miliar lebih. Sementara, anggota DPRD Sumbar sempat melakukan recofusing anggaran pokok pikiran (pokir) untuk penanganan Covid-19.

”Alangkah eloknya mereka menunda membeli mobil dinas baru. Kami saja melakukan recofusing anggaran,” katanya.

Nofrizon membandingkan dengan Ketua DPRD Sumbar Supardi yang masih memakai mobil dinas lama periode lalu. ”Ini beda jauh. DPRD sangat paham kondisi, sehingga tidak menganggarkan membeli mobil dinas baru tahun 2021 ini,” katanya.

Seperti diketahui, spesifikasi Mitsubishi Pajero Sport tipe paling tinggi Dakar Ultimate AT 4×4 adalah 7 Kursi SUV yang tersedia seharga Rp 733,7 juta di Indonesia. Mobil ini tersedia dalam 5 warna dan otomatis opsi transmisi di Indonesia.

Dengan mesin 2.442 CC tenaga 179 hp. Mobil ini memiliki ground clearance 218 mm dengan dimensi sebagai berikut: 4825 mm L x 1815 mm W x 1835 mm H.

Lebih dari 78 pengguna telah memberikan penilaian untuk Pajero Sport Dakar Ultimate AT 4×4 berdasarkan fitur, jarak tempuh, kenyamanan tempat duduk dan kinerja mesin. Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate AT 4×4 menggunakan transmisi 8-Speed Otomatis.

Adapun Hyundai Palisade untuk tipe tertinggi adalah Signature AWD. Di Indonesia on the road (OTR) dengan harga Rp 1,1 miliar. Mobil Hyundai Palisade digadang-gadangkan salah satu mobil para sultan di Indonesia.

Informasi yang dihimpun mobil ini hadir dengan berkapasitas tujuh penumpang. Dibekali dengan transmisi 8-Speed Automatic harganya dimulai dari (OTR Jakarta) Rp777 juta untuk tipe Prime, trim tengah Signature Rp888 juta, dan tipe tertinggi Signature AWD dibanderol Rp 1,02 miliar.

Kehadiran Hyundai Palisade memang menggebrak pasar big SUV di Indonesia, mengingat harga yang terjangkau dibanding rival sekelasnya. Seperti BMW X7, Mercedes-Benz GLS yang memiliki banderol hingga Rp 3 miliar. Mobil terbesar dan terluas ini dibekali dengan sistem keamanannya dibekali Central Locking and Power Door Locks, dengan mesin Diesel 2199 cc.

Kabin SUV tujuh penumpang ini dikatakan memiliki tampilan mewah yang dilengkapi captain seat pada barus kedua. Interior jok juga sudah dilapisi material kulit premium Nappa.

Mobil ini dengan kemampuan menjelajahi semua medan, semua cuaca, kehadiran teknologi yang inovatif, fitur keamanan terkini, serta kabin yang luas.

Hyundai Palisade juga dilengkapi dengan fitur keselamatan pintar yang luar biasa seperti comfort, eco, sport, dan smart.

Mobil yang hadir perdana di Amerika Serikat (AS) ini diminati banyak konsumen Indonesia. Jadi, sangat wajar jika Hyundai Palisade diburu eksekutif muda. (eko/wni)

Artikel Ini Telah Terbit di:
https://padek.jawapos.com/sumbar/18/08/2021/pembelian-mobil-dinas-gubernur-wagub-dikritik/


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler