jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade merespons terkait pembelian mobil dinas baru oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Andre, pembelian mobil baru oleh gubernur dan wakilnya itu memang tidak melanggar aturan, tetapi itu menunjukkan kurangnya rasa empati dan sense of crisis di tengah pandemi.
BACA JUGA: Disandingkan dengan Andrea Pirlo, Kalvin Philips lebih Senang Inggris Menang
Dia bahkan menggunakan istilah orang Minang raso dan pareso atau rasa dan periksa.
"Mungkin secara aturan tidak ada yang dilanggar, tetapi kalau istilah orang Minang raso dan pareso yang kurang," kata Andre kepada JPNN.com, Rabu (18/8)
BACA JUGA: Andrea Dovizioso Kini Punya Tugas Khusus di Italjet
Dia juga menjelaskan terdapat beberapa kebijakan yang berubah sejak Mahyeldi menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat, seperti swab PCR gratis di bandara sudah hilang.
Selain itu juga bantuan untuk laboratorium Universitas Andalas yang sebelumnya berjalan lancar pada periode Gubernur Irwan Prayitno, tetapi sampai sekarang tidak jelas.
BACA JUGA: Presiden Menelepon Gubernur Sumbar, Prestasi atau Sinyal Kegagalan?
"Lalu saat lebaran, pos penyekatan di Sumbar dibilang tidak punya anggaran untuk posko. Eh, tiba- tiba dikagetkan dengan pembelian mobil dinas baru oleh gubernur dan wagub," lanjut dia.
Anggota DPR RI Komisi VI itu juga menyebutkan meski setiap periode gubernur baru terdapat anggaran yang dikeluarkan untuk membeli mobil dinas baru, tetapi semua itu tergantung gubernur untuk menggunakan anggaran tersebut atau tidak.
"Mau refocusing atau tidak dikembalikan kepada gubernur barunya. Jadi, ini soal raso dan pareso-nya saja. Mungkin secara aturan tidak ada yang dilanggar, tetapi soal etika, kepatutan, sanse of crisis dan empatinya," tutur Andre. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra