jpnn.com, JAKARTA - Business Owner dan Certified Business Coach Eko Sugiono membeberkan alasan pentingnya sebuah bisnis untuk go digital.
Sebab, dunia digital membuka peluang besar bagi siapapun untuk membangun usaha tanpa perlu modal besar seperti halnya bisnis konvensional.
BACA JUGA: Viral Skema Bisnis Gelap 303, IPW Colek Kapolri
Namun, dibutuhkan pemahaman dan kecakapan digital agar usaha bisa berkembang secara optimal.
Hal itu disampaikan Eko dalam webinar bertema “Tingkatkan Penjualan Produk Melalui E-Commerce”, Rabu (10/8), di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
BACA JUGA: MCI Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Award 2022
"Jika dulu membuka bisnis kerap terkendala modal karena harus menyewa toko atau kantor dan mengeluarkan biaya besar untuk berpromosi, di era digital ini orang bahkan bisa memulai bisnis tanpa memerlukan investasi awal. Selain itu, sebagian besar tools pemasaran digital juga menawarkan fitur dasar gratis," ungkap Eko.
Menurut Eko, pengusaha tak perlu cemas soal modal di era teknologi. Jika dulu identiknya memulai usaha itu butuh modal besar dengan sewa puluhan juta per tahun.
BACA JUGA: Gandeng Pemda dan Polda, Bea Cukai Ciptakan Iklim Bisnis yang Kondusif
"Tetapi ketika memulai dengan online, tanpa biaya kita bisa menggunakan lokapasar yang ada atau memanfaatkan media sosial. Kalau tidak punya produk sendiri, kita bisa menjadi reseller. Risikonya juga tidak sebesar bisnis konvensional,” ujarnya.
Selain itu, beberapa manfaat lainnya dari go digital antara lain memperluas jangkauan produk, membantu menemukan audiens ideal, hasil yang terukur, serta peningkatan return on investment atau ROI.
“Bagi pebisnis atau pengusaha, go digital sekarang atau mati ditelan masa. Jangan menunggu nanti, sekarang saja. Kenapa perlu sekarang untuk go digital? karena kompetitor mu sudah melakukannya. Jadi, jangan ditunda-tunda lagi,” ucap Eko.
Di sisi lain, Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya Bayu Indra Pratama menekankan untuk bisa bertahan dalam bisnis go digital, diperlukan kecakapan dalam bermedia digital.
Bayu menyebut pebisnis perlu mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.
Dia mencontohkan dalam penggunaan gawai, banyak orang yang membeli gawai canggih dan mahal hanya demi gengsi tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan optimal.
"Coba otak-atik dan jadilah smart people yang bisa mengoptimalkan smartphone. Misalnya dengan gawai kita bisa mencari informasi di mesin pencarian informasi, dan untuk itu perlu kemampuan mengetahui dan memahami cara mengakses macam-macam mesin pencarian informasi yang tersedia,” tuturnya.
Pembayaran digital jadi penyokong bisnis
Ketua Prodi Bisnis Digital Fadliyani Nawir menilai pembayaran berbasis digital yang juga harus dipahami dan diterapkan jika ingin berbisnis atau berjualan daring.
Menurut dia, fitur-fitur yang dihadirkan dalam cashless society memudahkan kegiatan transaksi daring dimanapun dan kapan pun.
Cashless society sendiri secara sederhana merupakan suatu aktivitas ekonomi yang dilakukan tanpa menggunakan uang fisik ataupun uang tunai.
Dia menyebutkan beberapa keuntungan cashless society antara lain lebih mudah melacak transaksi yang dilakukan dalam jangka waktu yang dibutuhkan, relatif lebih aman karena tidak perlu membawa uang tunai, menghemat banyak waktu dan biaya untuk transaksi.
"Selain itu meminimalisir terjadinya tindakan kriminal seperti perampokan, serta meningkatkan volume penjualan dan mengurangi kerugian karena human error,” urainya.
Namun, dengan banyaknya penipuan daring, dia juga mengingatkan untuk senantiasa memperhatikan dengan teliti dan hati-hati keamanan ketika bertransaksi secara daring.
“Sering-sering meng-update informasi terkait penggunaan teknologi di sektor keuangan agar terhindar dari penipuan,” tandasnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kemenkominfo bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul