Alat Kontrasepsi, Jarum Suntik, dan Infus Ditemukan di Gedung Kosong Ini

Rabu, 22 Desember 2021 – 17:42 WIB
Petugas memantau limbah medis yang berserakan di salah satu ruangan bekas Gedung BKMM NTB, Mataram, Rabu (22/12/2021). (ANTARA/Dhimas B.P.)

jpnn.com, MATARAM - Limbah medis menumpuk dan berserakan di sejumlah ruangan yang ada di areal bangunan bekas Gedung Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Limbah medis tersebut berupa bungkusan plastik berisi obat yang menumpuk di dalam ruangan.

BACA JUGA: Mbak SS Sempat Begituan 4 Kali Sama Teman Prianya di Apartemen Surabaya, Ujungnya Pahit

Kemudian bekas jarum suntik, alat kontrasepsi, infus, serta bahan medis berbentuk cair ditemukan berserakan di halaman depan.

Ada juga ditemukan sejumlah obat-obatan yang belum habis masa kedaluwarsanya.

BACA JUGA: Perusahaan Jasa Ekspedisi di Jaktim Hancur, Karyawan Diserang Secara Membabi Buta

"Sebagai langkah awal dari temuan ini, kami dari Polresta Mataram memasang garis polisi di sekitar lokasi limbah," kata Kepala Satreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa yang ditemui saat melihat kondisi limbah medis berserakan di Eks Gedung BKMM NTB, Mataram, Rabu.

Garis polisi untuk menjaga dan mencegah masyarakat agar tidak masuk areal dan terhindar dari ancaman pencemaran limbah medis yang kini telah menimbulkan bau tak sedap dan menyengat.

Kondisi demikian diduga terjadi sejak pelayanan kesehatan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan NTB ini pindah di tahun 2018 silam.

Hal yang paling mengkhawatirkannya lagi perihal gedung tersebut kini menjadi sarana penunjang bagi belajar mengajar siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Mataram.

"Agar lebih aman, kami juga sampaikan ke pihak sekolah (SLB Negeri 2 Mataram) agar tidak mendekati garis polisi," ujarnya.

Tindak lanjut dari temuan tersebut, Kadek Adi memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DLHK) NTB, Dinas Kesehatan NTB, dan BKMM NTB.

"Tujuannya (koordinasi) untuk mencarikan solusi agar segera ditindaklanjuti, jangan lama dibiarkan, karena ini mengganggu. Kami upayakan ini secepatnya tertangani," ucap dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler