BACA JUGA: Jet Tempur Celaka, Tiga Tewas
Tak heran, mereka diperangi dan dibunuhSelama setahun ini saja tercatat 35 orang albino nyawanya dihabisi oleh warganya sendiri
BACA JUGA: Polisi Yunani Tangkapi Perusuh
Terakhir, pada Selasa lalu (2/12), seorang perempuan 13 tahun, Elizabeth Hussein digantung oleh beberapa pria di Provinsi ShinyangaBACA JUGA: PM Yunani Minta Maaf dan Janji Usut
Kaki dan tangannya ditemukan terpisah di dekat Kota KigomaDiskriminasi ini dipicu oleh provokasi para dukun setempat yang menyebut bahwa mereka bisa membuat masyarakat kaya asalkan disediakan darah dan anggota manusia-manusia berkulit ''putih"Itulah sebabnya, kaum berduit menjaga ekstra anak-anak mereka yang albinoMereka diantar kesekolah atau bepergian dengan pengawal sewaanSebagian lagi terpenjara di rumah sendiri karena tak bisa kemana-mana lantaran ketakutan
Albino di Tanzania terhitung lebih banyak dibandingkan negara lainSetidaknya sekitar 200 ribu mereka yang mengalami kelainan pigmen kulit itu tinggal di sanaMenurut laporan Daniel Howden, koresponden The Independent, di Tanzania, jumlah penderita Albino lima kali lebih banyak dibanding jumlah rata-rata statistic duniaDi sebagian besar negara di dunia, albino hanya ditemukan satu diantara 20 ribu orangDi Denmark, satu diantara 60 ribuSementara di Afrika diperkirakan, satu berbanding lima ribu.
Demi keamanan, kebanyakan warga yang albino kini mengasingkan diri di sebuah tempat terpencil, yakni Pulau UkereweTempatnya sekitar beberapa jam menyeberang perairan luas Danau VictoriaSementara dari ibu kota Tanzania, perlu menempuh perjalanan sekitar dua hariHanya dipulau itu mereka merasa aman
''Di sini lebih baikOrang-orang disini tak percaya ilmu-ilmu setan'' kata Alphonce Kajanja, seorang nelayan yang juga AlbinoDi Ukerewe telah berdiri sebuah organisasi yang memperjuangkan penghapusan diskriminasi bagi mereka yang albinoOrganisasi ini didanai oleh lembaga amal yang berpusat di Inggris(ape/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi Thailand Desak Pemilihan PM Baru
Redaktur : Tim Redaksi