jpnn.com, JAKARTA - SEBEL orang sering salah tulis namanya, penyanyi Hedi Yunus membuat album khusus bertajuk namanya sendiri, “Hedi Yunus”Album kedelapan yang di-launching kemarin bisa dibilang beda, selain harganya relatif lebih mahal, Rp99 ribu, kemasannya juga dilengkapi booklet ekslusif, CD Audio dan DVD Karaoke.
”Iya, orang sering salah buat nama saya
BACA JUGA: Panca Indera, Album Baru Cokelat
Ada yang buat Headi, Hedy, Heddy atau apa, yang bener itu, Hedi Yunus,” terang Hedi dalam press conference Juststeak Cafe, Jl Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (25/6).Moving forward, itulah satu kata yang sepertinya menjadi keinginan dari seoarang Hedi Yunus untuk tetap bisa eksis di industri musik nasional, dan sebagai konsekwensinya Hedi harus memperluas pendengarnya, tidak hanya penggemar dari tahun 90-an, tetapi juga dari generasi muda saat ini.
Keseriusan meraih penggemar baru tersebut, dibuktikan dengan album terbaru Hedi yang bertajuk namanya sendiri 'Hedi Yunus”Hits single album terbaru itu berjudul 'Yang Pertama' buah karya Nino-RAN.
Keinginannya untuk meraih penggemar baru tentunya tidak membuat Hedi melupakan penggemar setianya yang mendengarkan alunan vokal Hedi melalui group Kahitna, dalam album 'Suratku' (1996)Dalam album terbarunya ini, Hedi tetap memasang satu lagu lama yang pernah dibawakan oleh Atiek CB dan Yuni Shara, yaitu 'Maafkanlah'.
Single 'Maafkanlah' itu nantinya akan menjadi single kedua, tak tanggung-tanggung video klip-nya menampilkan sosok Yuni Shara
Aransemen musik juga dipercayakan kepada Yovie Widianto, alhasil arransemen musik yang disajikan dalam album ini terasa sangat kayaPermaian melodi lebih bersifat simpel dan mengarah pada sentuhan kontemporer namun tetap terdengar nyaman di telinga.
Memperkuat image Hedi pada album ini, Hedi Yunus hadir dengan kemasan pribadi yang nature, sportif, dan penuh spiritDan konsep tersebut pun dituangkan dalam kemasannya baik dilihat dari permainan desain, pemilihan jenis huruf, bahkan juga tampilan foto-fotonyaHarga retail untuk album ini Rp99.000.
”Memang sedikit lebih mahal dibandingkan album pada biasanyaTetapi harga tersebut menjadi sangat pantas, karena album ini dikemas dalam bentuk hard cover yang didalamnya berisi booklet ekslusif, CD audio, dan DVD karaoke,” terang dia.
Namun Hedi menyadari bahwa kesuksesan sebuah album tak terletak pada artisnya sendiriMelainkan merupakan hasil kerja dari suatu team dibelakangnyaPada album ini, Hedi Yunus beruntung sekali karena didukung penuh oleh sang produser Oktariyadi Anis dari Merah Putih Production, seperti diketahui produser ini sukses menggelar konser Vina Panduwinata beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk distribusinya, Hedi Yunus didukung penuh oleh Platinum Records sebagai Exclusive Licensee yang merupakan label dibawah bendera Tarra Group yang membawahi jaringan retail Home Entertainment terbesar di Indonesia, yaitu Dics Tarra dan Societie.
Hedi juga bercerita bahwa kurang lebih sekitar dua tahun lalu dia punya ide bikin album baruTapi baru Juni 2007 mulai intens penggarapannya”Saya sesuaikan pangsa pasar anak-anak mudaDan saya bersyukur bisa sukses mencari pencipta lagu dari seorang muda berbakat, Seperti Nino-RAN dan Badai Kerispatih),” ujarnya.
Sekedar diketahui, diskografi album Hedi yaitu, album Haruskah (1991), Emosi Diri (1994), Suratku (1996), Asmara (2000), The Best of Hedi Yunus (2001), Doa (album religi, 2002), dan Ramadhan Ceria (album religi, 2005).
Nah, album kedelapan ini terdiri dari 10 lagu, yakni Yang Pertama (ciptaan Nino-RAN), Maafkanlah (Cecep AS), Bukanlah Dirinya (Hedi Yunus dan Nino-RAN), Melati Diatas Bukit (Dian Pramana Poetra), Semestinya (Badai Kerispatih), Kau (Nino-RAN), Terlambat Kusadari (Hedi Yunus dan Ferina), Tak Bisa Memilihmu (Bembi Noor), Optimistis (Bembi Noor), dan Bila Tak Dapat Memilih (Nino RAN dan Astono)(gus/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi