Album Minang Ternyata Masih Banyak Peminat

Sabtu, 08 Agustus 2020 – 12:21 WIB
Salah satu pedagang CD album Minang, Muhammad Arief (kanan) dengan seorang pembeli di Pasar Batusangkar, Sumatera Barat, Sabtu (8/8). Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

jpnn.com - TIDAK bisa dipungkiri, penjualan album fisik dari penyanyi atau grup musik skala nasional belakangan mengalami penurunan.

Akan tetapi, fenomena tersebut ternyata tidak terjadi pada lagu atau album para musisi Minang. Hingga saat ini, album fisik berupa CD para penyanyi di Ranah Minang masih sangat diminati.

BACA JUGA: Rumah Akar, Spot Wisata Baru di Ranah Minang

Sampai sekarang masih banyak penyanyi Minang yang aktif merilis album dalam bentuk CD. Album-album tersebut kemudian dipasarkan di pedagang-pedagang pasar di wilayah Sumatera Barat.

Album yang beredar di pasaran masih ramai peminat dan laku terjual. Seperti yang diutarakan Muhammad Arief, salah satu pedagang CD Minang di Pasar Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

BACA JUGA: Mengapa Tak Boleh Ada Aplikasi Alkitab Bahasa Minang di Indonesia yang Beragam?

"Penjualan album Minang setiap tahun naik, meskipun tidak terlalu drastis," kata Arief saat berbincang dengan jpnn.com di Pasar Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (8/8).

Setiap harinya, Arief mengaku bisa menjual lebih dari 80 sampai 120 keping CD penyanyi Minang. Rata-rata CD orisinal dijual murah yakni seharga Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pekerja Disubsidi, PPPK Ditelantarkan, Mas Menteri Bebaskan Guru, Taruni Gagal Masuk Akpol

"Itu harga CD orisinal. Kalau di Sumatera Barat, semua pedagang menjual CD Minang orisinal, tidak ada bajakan," ujar pemilik toko Cahaya Baru tersebut.

Arief mengatakan seluruh pedagang di Sumatera Barat menjual CD album Minang yang dijamin orisinal alias asli. Pedagang tidak mau menjual CD bajakan penyanyi Minang sebagai bentuk dukungan terhadap industri musik lokal. Saking anti-pembajakan, banyak label turun tangan memantau peredaran CD di pasaran hingga ke pedagang kaki lima.

"CD Minang enggak ada yang bajakan, ini bentuk dukungan pada industri musik Minang," ucap Arief.

Laris manis CD album Minang tidak lepas dari banyak bermunculan penyanyi pendatang baru.

Industri musik Ranah Minang seolah tidak ada habisnya. Setelah kejayaan Elly Kasim, Tiar Ramon (alm), Zalmon (alm), Misramolai, Nedi Gampo (alm), Boy Sandi, Beniqno, Ucok Sumbara, Ody Malik, kini bermunculan banyak penyanyi berkualitas berikutnya.

Seperti Rayola, Ratu Sikumbang, Kintani, Ipank, Elsa Pitaloka, Sri Fayola, David Iztambul, Ovi Firsty, dan banyak nama baru lainnya.

Meski digempur kemajuan era digital, karya-karya penyanyi Minang pendatang baru masih dirilis secara fisik. Menurut Arief, rata-rata dalam satu bulannya terdapat satu album baru yang diedarkan label seperti Elta Record, RW Pro, Diva Production, Koko Record, Pitunang Record, RY Production, dan lainnya.

"Dalam sebulan, minimal ada dua album baru yang rilis," imbuhnya.

Album-album baru penyanyi Minang dibeli oleh beragam lapisan masyarakat. Umumnya mereka menyukai musik pop Minang, dendang saluang, saluang klasik, remix Minang, lawak Minang, rabab, salawaik dulang, dan lainnya. (ded/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler